Penonton Drama Korea di YouTube Melonjak saat Pandemi Corona

KATADATA/Arief Kamaludin
Ilustrasi, suasana jumpa pers YouTube Fanfest 2016 di Jakarta, Jumat, (21/10/2016).
15/9/2020, 18.44 WIB

Selain itu, mengeksplorasi berbagai format konten. Lalu para pengiklan perlu terus berinteraksi dengan konsumen.

Marketing Director Frisian Flag Indonesia Felicia Julian mengatakan, perusahaan sudah menyesuaikan konten iklan di YouTube dengan perubahan perilaku konsumen. Korporasi ini membuat 17 video mengenai resep memasak menggunakan produk Frisian Flag.

Video berdurasi semenit itu dapat menjangkau pengguna yang mencari konten ‘kue’ dan 6 ribu kata kunci sejenis lainnya. "Konsumen ibu-ibu dan anak-anak lebih banyak di rumah, sehingga lebih banyak waktu untuk memasak," kata Felicia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), belanja bahan makanan memang meningkat 51% selama pandemi Covid-19, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Selain itu, aktivitas belanja secara online meningkat. Hampir setengah dari responden BPS yang berbelanja online membeli kebutuhan pokok. 

Sedangkan Chief Sales and Marketing Officer Enesis Group Ryan Tirta mengatakan, perusahaan memanfaatkan YouTube untuk menjangkau konsumen generasi baru. "Kami perlu menyasar konsumen baru, maka coba masuk ke (platform) digital," ujarnya.

Perusahaan juga menganalisis tren iklan agar sesuai dengan karakteristik konsumen yang diincar. Enesis pun berfokus menyampaikan pesan bahwa produknya dapat membantu pelanggan menjaga daya tahan tubuh melalui iklan di YouTube saat masa pagebluk ini.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan