SoftBank Buat SPAC, Grab Akan IPO Lewat Perusahaan ‘Cek Kosong’?

123RF.com/Tupungato
Pejalan kaki melintas di salah satu gedung Softbank di Jepang
Penulis: Desy Setyowati
22/12/2020, 12.23 WIB

SoftBank mengajukan izin untuk mendirikan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC pada Senin (21/12). Investor Grab dan Tokopedia ini berencana mengumpulkan US$ 525 juta untuk investasi di perusahaan teknologi.

“SPAC kami akan menjembatani strategi investasi swasta dan publik SoftBank. Ini memungkinkan kami bermitra dengan perusahaan teknologi siap menawarkan saham perdana atau IPO yang berkembang pesat,” kata perusahaan dalam dokumen pengajuan dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (22/12).

Raksasa investasi asal Jepang itu percaya bahwa perusahaan memiliki akses ke berbagai peluang yang menarik dengan cakupan global yang luas dan jaringan lokal yang mendalam.

SPAC disebut perusahaan cek kosong karena tidak memiliki operasi apa pun. Perusahaan jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.

Selanjutnya, dana itu dipakai untuk membiayai peluang merger atau akuisisi dalam jangka waktu yang ditetapkan. Tapi, target perusahaan yang dimerger atau diakuisisi biasanya belum diidentifikasi.

SPAC diminati investor terkenal, termasuk manajer hedge fund Bill Ackman, selama tahun ini. Kesepakatannya mencapai total lebih dari US$ 60 miliar tahun ini, berdasarkan data Renaissance Capital.

(BACA JUGA: Mengenal SPAC, 'Kendaraan' Tokopedia untuk Tembus Bursa Saham AS)

Di satu sisi, salah satu portofolio SoftBank yakni Tokopedia mempertimbangkan penawaran saham perdana atau IPO lewat SPAC. Startup e-commerce ini bahkan dikabarkan mengkaji merger dengan Bridgetown Holdings Ltd.

Bridgetown Holdings Ltd merupakan SPAC milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel. Perusahaan ini melantai di bursa saham AS pada Oktober lalu dan menghasilkan US$ 550 juta.

Tokopedia tidak berkomentar mengenai kabar mengkaji merger dengan Bridgetown. Akan tetapi, “SPAC merupakan salah satu opsi yang potensial yang bisa kami pertimbangkan. Namun, belum ada yang kami putuskan untuk saat ini,” kata perwakilan Tokopedia kepada Katadata.co.id, Rabu pekan lalu (16/12).

(BACA JUGA: Seperti Tokopedia, Traveloka Kaji IPO lewat Perusahaan "Cek Kosong")

Unicorn Tanah Air itu memang berencana IPO. “Kami telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat dalam hal ini. Saat ini, kami belum memutuskan pasar dan metode untuk ini,” ujar dia.

Portofolio SoftBank lainnya, Grab juga berencana IPO. Namun, perusahaan tidak memerinci cara maupun waktu penawaran saham perdana.

Perusahaan penyedia layanan on-demand itu terkena dampak pandemi corona. Namun, CEO Grab Anthony Tan mengatakan bahwa pendapatan keseluruhan sudah kembali ke tingkat sebelum adanya pagebluk Covid-19.

“Saat lockdown menghantam bisnis transportasi online, rasa sakit itu sebagian besar diimbangi oleh melonjaknya permintaan pengiriman makanan dan bahan makanan,” kata perusahaan dikutip dari Reuters, Selasa (22/12).