Gojek memberikan bantuan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar Rp 1 triliun. Ini diberikan sejak tahun lalu hingga pertengahan 2021.
“Ini untuk berbagai inisiatif dalam mendukung mitra UMKM serta pengemudi taksi dan ojek online,” kata Chief Transport Officer Gojek Radityo Wibowo saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Ngobrol Bareng Gojek – Dukungan untuk Mitra Ekosistem dan Apresiasi Mitra Juara Gojek’, Jumat (5/11).
Bantuan tersebut diberikan dalam beberapa tahap. Pada Agustus misalnya, decacorn ini memberikan bantuan berupa sembako total Rp 25 miliar kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online yang aktif.
Itu diberikan secara non-tunai, langsung ke akun ratusan ribu mitra pengemudi. Uang ini dapat digunakan untuk membeli sembako dan kebutuhan lain.
Awal bulan lalu (4/10), Gojek kembali memberikan uang belanja sembako lebih dari Rp 17 miliar. Bantuan ini disalurkan langsung ke saldo dompet digital mitra pengemudi taksi dan ojek online yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Tambahan bantuan merupakan bagian dari peringatan ulang tahun Gojek yang ke-11. Uang sembako itu termasuk dalam program Kesejahteraan Mitra Driver yang digelar sejak Maret 2020.
Bantuan yang diberikan berupa:
- Bantuan kebutuhan pokok yang terdiri atas uang belanja sembako, voucer sembako, voucer potongan harga sembako dari GoPay, serta voucer makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra pengemudi taksi dan ojek online.
- Penyediaan layanan atau perlengkapan kesehatan. Ini terdiri dari pembagian masker, hand sanitizer, disinfektan, operasional Posko Aman, edukasi dan sosialisasi vaksin, serta penyelenggaraan operasional pos pelayanan vaksin bagi ratusan ribu mitra driver di lebih dari 70 kota.
- Pendapatan bagi mitra driver. Ini berupa pengganti pendapatan bagi mitra yang non-aktif sementara saat masa pemulihan dari Covid-19.
Pada akhir tahun lalu, Gojek melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) juga menyalurkan bantuan total Rp 116 miliar selama pandemi corona. Donasi ini disalurkan kepada mitra pengemudi hingga UMKM yang terkena dampak Covid-19.
Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, perusahaan menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan para mitra. “Dan ini ada hasilnya,” kata dia.
Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), ekosistem Gojek dan GoTo Financial berkontribusi Rp 249 triliun atau setara 1,6% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2020.
Hasil riset itu mengacu pada data transaksi di ekosistem Gojek dan GoTo Financial. LD FEB UI juga melakukan survei kontribusi ekosistem keduanya kepada 47.218 responden yang terdiri dari mitra dan konsumen.
"Kami hitung dasarnya dampak dari keseluruhan ekosistem. Jadi hasilnya, kontribusi Gojek mencapai 1,6% terhadap PDB atau Rp 249 triliun tahun ini," kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K. Walandouw saat konferensi pers virtual, dua pekan lalu (21/10).
Kontribusi Gojek terhadap ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan meningkat, jika dibandingkan 2020 yang mencapai 1% terhadap PDB. Ini karena ekosistem Gojek dianggap mampu meningkatkan pendapatan mitra Rp 66 triliun pada 2021.
Peningkatan pendapatan paling besar dialami oleh mitra GoFood. Ada 66% mitra GoFood yang mencatatkan peningkatan pendapatan selama tahun ini.
Kenaikan itu terjadi karena GoFood dianggap mampu memberikan promosi, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional hingga pelatihan kewirausahaan kepada mitra.
Riset LD FEB UI juga mencatat, jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood meningkat 47% tahun ini. Itu karena 4 dari 5 UMKM percaya bahwa GoFood mendorong pertumbuhan usaha.
Lalu 3 dari 4 mitra UMKM juga menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan.