Ada Fenomena Zombi Unicorn, Valuasi Apple Disalip Saudi Aramco

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/AWW/sa.
Siluet pengguna ponsel terlihat di ping proyeksi layar logo Apple dalam ilustrasi gambar yang diambil pada Rabu (28/3/2018).
Penulis: Desy Setyowati
12/5/2022, 12.10 WIB

Di satu sisi, perusahaan teknologi di Silicon Valley, AS mencatatkan masa terburuk tahun ini dengan harga saham yang anjlok dan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Beberapa di antaranya bahkan disebut zombi unicorn.

Silicon Valley merupakan pusat inovasi di Amerika yang mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Facebook, Google, Netflix, Tesla, Twitter hingga Yahoo. Letaknya di selatan San Francisco, California, AS. Wilayah ini menampung sekitar 2.000 perusahaan teknologi.

Dikutip dari NBC News, frasa zombi unicorn merujuk pada perusahaan rintisan atau startup bernilai tinggi tetapi goyah dan membutuhkan investor baru untuk menyelamatkan bisnis mereka.

“Banyak dari perusahaan teknologi ini yang tidak pernah mengira kepercayaan investor dari modal ventura akan melambat,” kata kolumnis teknologi di Axios Dan Primack, Minggu (8/5).

Ia menyebut, startup yang menjadi zombi unicorn awalnya mengumpulkan banyak uang dan mencatatkan valuasi besar selama setahun terakhir. Namun, kini perusahaan berjuang untuk tumbuh.

Menurutnya, unicorn di Silicon Valley akan kesulitan mendapatkan pendanaan baru tahun ini. Pendiri perusahaan modal ventura 137 Ventures Justin Fishner-Wolfson mengatakan, startup yang menjadi zombi unicorn tidak akan tutup, sebab bisnis mereka nyata.

Akan tetapi, mereka akan butuh lebih banyak waktu untuk mencari tahu beberapa hal. Namun ia tidak memerinci hal-hal yang dimaksud. "Mereka juga tidak akan berarti apa-apa bagi banyak investor, setidaknya sampai orang-orang ekuitas swasta muncul," katanya dikutip dari Axios, pekan lalu (4/5).

Frasa zombi unicorn muncul ketika perusahaan teknologi di Silicon Valley, AS mencatatkan masa terburuknya tahun ini.

Halaman: