Investor Ungkap Tren Startup ke Depan: Bukan E-Commerce & Ojek Online

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Lenny Septiani
19/10/2022, 12.59 WIB

E-commerce dan layanan on-demand, termasuk ojek online menjadi dua sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Namun perusahaan modal ventura East Ventures menilai, tren pendirian startup ke depan berfokus pada penyelesaian masalah yang spesifik.

“Ke depan yang maju sebenarnya bukan lagi mendirikan perusahaan e-commerce atau berbagi tumpangan (ride hailing),” kata East Ventures Principal Devina Halim dalam acara CEO on Stage Kompas dikutip dari siaran di YouTube, Selasa (18/10).

Menurutnya, vertikal bisnis startup ke depan berfokus pada upaya menyelesaikan masalah konsumen yang lebih spesifik. “Dan, mempunyai target pasar. Itu lebih targeted,” tambah dia.

Oleh sebab itu, East Ventures mulai masif memberikan pendanaan kepada startup yang menyediakan layanan seperti logistik rantai dingin Superkul dan Fresh Factory.

Selain itu, sektor startup berdampak sosial alias Environmental, Social and Governance (ESG) mulai ramai dibicarakan. Hal ini sejalan dengan munculnya beragam perusahaan rintisan yang berfokus mengatasi perubahan iklim, seperti penyedia motor listrik maupun pengelola sampah.

“Jadi, banyak startup dengan model bisnis baru yang memanfaatkan prioritas platform horizontal yang ada, dengan cara yang lebih spesifik dan targeted,” kata Devina.

Reporter: Lenny Septiani