Gojek memimpin pasar untuk layanan berbagi tumpangan seperti taksi dan ojek online (ojol), serta pengiriman barang tahun ini. Posisi kedua ditempati oleh Grab.
Itu berdasarkan survei INDEF atau Institute for Development of Economics and Finance terhadap 2.304 responden untuk berbagi rumpangan (ride hailing) dan 1.152 terkait logistik.
Responden berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Palembang, Bali, Yogyakarta, dan Balikpapan. Khusus untuk logistik yakni di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Tingkat kesalahan dari hasil survei atau margin of error 5%. Survei digelar secara online pada Agustus - September.
Berdasarkan survei tersebut, Gojek dan Grab menjadi pilihan utama konsumen. Namun, “Gojek masih menjadi merek (brand) dengan tingkat kepuasan tertinggi,” kata INDEF dalam keterangan pers, Rabu (7/12).
Rinciannya sebagai berikut:
- Transportasi online: Gojek (82%), Grab (53%), Maxim (19,6%), InDrive (4,9%)
- Logistik online: Gojek (64%), Grab (42%), ShopeeXpress (28%), Lalamove (18,7%), AnterAja (10,9%), NinjaXpress (7,8%), dan Deliveree (5,4%)
Alasan layanan taksi dan ojek online Gojek lebih dipilih sebagai berikut:
"Mitra pengemudi Gojek dan Grab dinilai ramah dan merupakan aplikasi transportasi online yang paling memudahkan bahkan diatas rata rata industri," kata INDEF.
Sedangkan alasan konsumen lebih memlih layanan logistik GoSend Gojek sebagai berikut:
"GoSend dinilai sebagai layanan logistik online yang memberikan kemudahan penggunaan aplikasi," ujar INDEF.