Penjelasan Gojek soal Sulitnya Dapat Ojol Gosend Jelang Lebaran

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Sejumlah pengemudi  ojek daring menunggu penumpang di Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (20/3/2024).
Penulis: Desy Setyowati
6/4/2024, 13.00 WIB

Warganet mengeluhkan kesulitan mendapatkan ojol Grab Express, GoSend Gojek, dan kurir SPX Express untuk mengirim paket belanjaan online. Gojek menyampaikan, ini karena sebagian mitra pengemudi ojek online sedang berlibur.

“Menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, banyak masyarakat Indonesia merayakannya bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Demikian juga dengan sebagian mitra pengemudi ojol Gojek,” kata SVP Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo kepada Katadata.co.id, Sabtu (6/4).

“Untuk tetap mendapatkan pengalaman terbaik, kami mengimbau seluruh pelanggan dan pengguna layanan Gojek mengalokasikan waktu tambahan, terutama pada jam-jam sibuk,” Rubi menambahkan.

Beberapa hari belakangan ini, warganet mengeluhkan sulitnya mendapatkan pengemudi ojol GoSend Gojek hingga Grab Express untuk memesan barang di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia maupun mengirimkan paket secara langsung.

“Saya kira hanya saya yang kesulitan memesan GoSend. Terpaksa akhirnya memesan GoRide untuk mengirim barang, sehingga tarifnya lebih mahal,” kata salah satu pengguna Twitter atau X @achmadr_rb.

Pengguna X @BiduanP mengatakan, kesulitan mencari ojek online untuk mengirim barang sejak tiga hari lalu. “Dilempar-lempar mulai dari SPX, Grab, GoSend. Masih saja susah,” kata dia.

Warganet mengeluh sulit mendapatkan ojol untuk mengirimkan barang di Shopee hingga Tokopedia (Katadata/Desy Setyowati)

Setyo Ardiansyah, 24 tahun, memesan pasir kucing selama empat hari di Shopee menggunakan jasa pengiriman Grab Express Instant. Namun belum juga mendapatkan barang belanjaannya.

"Sudah lapor ke CS. Lalu dapat driver ojol, tapi kemudian dibatalkan. Selalu begitu," kata Ardi, Sabtu (6/4). 

Ahmad Riyanto, 30 tahun, juga memesan durian di Shopee menggunakan jasa GoSend Gojek Instant. Ia belum juga mendapatkan pengemudi ojol selama tiga hari.

Menurut pengemudi ojol Grab Express Ripih, jumlah driver berkurang menjelang Lebaran. "Makin sepi. Kalau ambil barang berat dan besar, banyak yang tidak mau, " kata dia usai mengantar barang ke pelanggan yang sudah menunggu selama empat hari. 

Shopee memberikan notifikasi kepada pelanggan terkait penggunaan layanan GoSend, Grab Express, SPX Express, dan pesan-antar barang instan lainnya. “Imbas lonjakan pesanan campaign Big Ramadan Sale, pengiriman pesanan yang menggunakan jasa kirim Same Day & Instant berpotensi terlambat untuk diproses,” demikian isi notifikasi Shopee lewat chatbot Choki.

“Jangan khawatir. Pesananmu akan tetap dikirim. Mohon tunggu dan cek berkala pesananmu di aplikasi Shopee,” demikian dikutip.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia atau SPAI Lily Pujiati mengatakan para pengemudi ojek online atau ojol dan kurir tidak mau mengambil pengiriman dengan ongkos kirim atau ongkir yang murah. Sebab, uang yang didapat tidak sesuai dengan pengeluaran mereka.

“Selama ini kendaraan dan perlengkapan lainnya milik pengemudi ojek online atau ojol dan kurir. Otomatis pengeluaran operasional selama ini ditanggung semuanya oleh mereka, seperti bensin, pulsa, paket data,  parkir, spare parts, cicilan motor,” ujar Lily kepada Katadata.co.id, Jumat (5/4).

Pendapatan yang tidak pasti dan dibayar murah tersebut akibat dari hubungan kemitraan yang merugikan pengemudi ojek online atau ojol dan kurir. Menurut dia, cara kerja mereka termasuk dalam hubungan kerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan. “Karena terdapat unsur pekerjaan, upah dan perintah,” ujar dia.

Pengemudi harus menjalankan perintah pekerjaan dari aplikator melalui aplikasi. Jika tidak, maka akan dikenakan sanksi berupa suspend bahkan putus mitra. Selain itu, aplikator memotong 20% dari setiap pendapatan yang diterima oleh para mitra pengemudi.

“Biaya aplikator ini juga dilanggar karena potongannya melebihi aturan dan bisa mencapai 50%,” Lily menambahkan. Oleh karena itu, ia menilai bahwa minimnya pengemudi ojek online atau ojol dan kurir yang mau mengambil order pengiriman barang merupakan hal wajar. 

Reporter: Lenny Septiani, Desy Setyowati