Hal itu mendorong mereka untuk mendirikan CUMI. Apalagi nilai bisnis sharing economy di Indonesia diperkirakan naik dari US$ 15 miliar di 2014 menjadi US$ 235 miliar pada 2025.
Co-Founder sekaligus COO CUMI Pandu Wirawan ingin perusahaannya menjadi tujuan utama dalam hal penyewaan barang di Asia Tenggara. “Kami ingin pengguna merasakan pengalaman berbagai barang dengan biaya yang lebih murah dibanding membeli barang tersebut,” kata dia.
(Baca: Kedai Sayur Raih Pendanaan Rp 57 Miliar yang Dipimpin East Ventures)
CMO CUMI Yazid Faizin menambahkan, perusahaannya ingin menyediakan platform yang memudahkan proses menyewa bagi para pengguna. “Juga, kami ingin menjaga agar seluruh proses terjadi di dalam satu atap demi kemudahan pengguna dalam menemukan barang,” kata dia.
Managing Partner dari East Ventures Willson Cuaca mengatakan, CUMI ingin membenahi sistem penyewaan barang di Indonesia yang dinilai penuh masalah. “Dipimpin oleh para pendiri yang berkualitas, kami percaya bahwa tim ini dapat menjadi juara dan kami siap mendukung mereka dalam transformasi bisnis sharing economy tradisional di Indonesia,” katanya.
Saat ini, ada 12 kategori barang yang bisa disewa di CUMI seperti otomotif, fesyen, wifi portabel, kamera, mainan, buku, perlengkapan kantor, dan perlengkapan elektronik. CUMI telah menggaet 5 ribu pengguna dan 500 vendor asal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, dan Bali.
(Baca: CEO Tokopedia dan Traveloka Respons Raihan Dana Baru East Ventures)