Google Gelontorkan Rp 2,6 Miliar untuk Berantas Hoaks di Indonesia

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Google menggelontorkan US$ 189 Ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar untuk memberantas penyebaran informasi palsu atau hoaks di Indonesia.
8/8/2019, 12.51 WIB


Saat ini, Google bekerja sama dengan agensi kreatif Love Frankie dan Journalism and Media Studies Centre (JMSC-HKU) untuk meluncurkan program literasi media di Asia Tenggara. Asisten Dosen di JMSC-HKU Masato Kajimoto mengatakan, hoaks tidak mungkin bisa diberantas habis. Sebab, berbohong merupakan insting manusia dan bentuk kebebasan berbicara.

(Baca: Google Siapkan Tiga Langkah Tangkal Hoaks Pemilu 2019)

Meski demikian, ia optimistis program literasi media dapat meminimalikan dampak dari penyebaran berita bohong tersebut. Selama lima tahun terakhir, instansinya bekerja sama dengan berbagai stakeholder regional untuk mengembangkan kurikulum literasi media.

“Dalam program ini, JMSC-HKU berperan sebagai konsultan utama dalam bidang konten untuk membantu Mafindo memproduksi dan mengimplementasikan materi belajar-mengajar berbasis video," kata Masato.

Sebelumnya, Google News Initiative juga telah mendukung sejumlah inisiatif jurnalis untuk melawan hoaks seperti Cekfakta.com dan Trusted Media Summit. Program-program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengidentifikasi konten yang berkualitas di internet.

(Baca: Perangi Konten Negatif, Facebook Libatkan Siswa, Orang Tua, dan Guru)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur