Penjualan Turun, Huawei Prediksi Pendapatan Anjlok Rp 429 Triliun

THAM KEE CHUAN|123RF.com
Ilustrasi, seseorang yang memegang ponsel Huawei Mate dengan simbol Hongmeng OS. Huawei memperkirakan pengiriman smartphone secara global turun 40 hingga 60 juta tahun ini
Penulis: Desy Setyowati
18/6/2019, 07.35 WIB

Hal tersebut terjadi karena perusahaan AS tidak lagi bisa bekerja sama dengan Huawei termasuk Google dan produsen chip. Google pun menghentikan akses ke sistem operasi Android dan layanan seperti Google Play Store, Gmail, YouTube, dan lainnya.

Tanpa perangkat lunak itu, perangkat Huawei seperti Honor 20 tidak dapat menjalankan aplikasi penting seperti Google Maps dan Gmail. “Pengguna harus melakukan sideload atau mencari toko aplikasi alternatif,” kata analis Counterpoint Tom Kang.

(Baca: Huawei Kena Perang Dagang, Pengiriman Ponsel Pintar Diprediksi Turun)

Meski begitu, menurutnya penurunan pengiriman smartphone di Huawei di negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) akan bervariasi. Namun, kebijakan AS tersebut akan sangat berpengaruh terhadap penjualan smartphone Huawei di Eropa, Jepang, dan Amerika Latin.

Honor 20 dibanderol US$ 500 atau sekitar Rp 7,2 juta, menggunakan perangkat lunak Android 9. Perangkat lunak merupakan versi terbaru Android. Ponsel ini juga didukung chip buatan Huawei, HiSilicon Kirin. Meski begitu, kebijakan AS tetap melumpuhkan kemampuan konsumen untuk memperbarui sistem operasi atau mengunduh aplikasi Google terbaru.

(Baca: Setelah Kalahkan Apple, Huawei Berpeluang Menyalip Samsung)

Halaman: