Google, Apple, dan Amazon memblokir aplikasi media sosial Parler karena digunakan oleh para penghasut kerusuhan di gedung Capitol, Washington DC pekan lalu (6/1). Parler sering digunakan oleh para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Amazon memblokir Parler dari layanan hosting cloud, Amazon Web Services (AWS) pada Minggu (10/1) malam. “Dalam beberapa pekan terakhir, AWS melaporkan 98 contoh unggahan yang dengan jelas mendorong dan menghasut kekerasan,” demikian isi surat dari Amazon kepada Kepala Petugas Kebijakan Parler Amy Peikoff dikutip dari CNN Business, Senin (11/1).
Dalam surat tersebut, Amazon menghormati hak Parler untuk menentukan sendiri konten apa yang diizinkan tayang di situs. “Namun, kami tidak dapat memberikan layanan kepada pelanggan yang tidak dapat, secara efektif, mengidentifikasi dan menghapus konten yang mendorong atau menghasut kekerasan terhadap orang lain,” demikian tertulis.
Sedangkan Amazon mencatat bahwa Parler tidak mematuhi persyaratan layanan dan menimbulkan risiko bagi keamanan publik. “Kami berencana untuk menangguhkan akun Parler," demikian isi surat tersebut.
CEO Parler John Matze menuduh Amazon membatasi kebebasan masyarakat berpendapat di internet. “Kami mencoba yang terbaik untuk pindah ke penyedia (cloud) baru,” katanya.
Akan tetapi, bukan hanya Amazon yang memblokir Parler. Apple dan Google juga menghapus Parler dari toko aplikasi App Store dan Play Store. “Tidak ada tempat di platform kami untuk ancaman kekerasan dan aktivitas ilegal," kata Apple.
Produsen iPhone itu mengirimkan pernyataan kepada Parler terkait pemblokiran. Dalam surat itu, Apple menilai bahwa upaya Parler memoderasi atau mencegah penyebaran konten berbahaya dan ilegal terbukti tidak cukup.
"Secara khusus, kami terus menemukan ancaman kekerasan dan seruan untuk menghasut tindakan tanpa hukum yang melanggar Pedoman 1.1 terkait keamanan dan konten yang tidak pantas,” kata Apple.
Pemberitahuan Apple mengatakan tanggapan Parler terhadap peringatan sebelumnya tidak memadai, termasuk pembelaan Parler bahwa telah mengambil retorika kekerasan pada platformnya "sangat serius selama berminggu-minggu" dan bahwa ia memiliki rencana moderasi "untuk saat ini," menurut Apple.
Perusahaan mengatakan akan membuka blokir setelah Parler menyelesaikan persoalan keamanan dan konten tersebut. Langkah ini pun diikuti oleh Google pada Jumat lalu (8/1).
Sama seperti Amazon, John Matze menilai bahwa Apple melarang Parler memfasilitasi masyarakat dalam berpendapat di internet. Ia bahkan menuduh produsen iPhone itu melakukan monopoli perangkat lunak (software).
“Mereka mengklaim (pemblokiran) itu karena konten kekerasan pada platform," kata Matze. “Apple memonopoli perangkat lunak.”
Parler memang populer di kalangan konservatif dan telah banyak digunakan oleh pendukung Donald Trump. Putra Trump yakni Eric dan Donald Jr pun menggunakan aplikasi media sosial ini.
Platform tersebut juga dinilai menjadi alternatif bagi Trump, yang akun Twitter dan Facebook-nya diblokir terkait kerusuhan di Capitol. Twitch dan Snapchat juga menon-aktifkan akun presiden AS yang masa jabatannya berakhir pada 20 Januari nanti itu. Sedangkan Shopify menghapus toko online yang berafiliasi dengan Trump dan Reddit.