Tiga Syarat untuk Buat Pertanian Indonesia Berbasis Teknologi

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.
Pekerja melakukan pembibitan berbagai jenis sayuran di Pusat Pengembangan Teknologi Pertanian, Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (7/6/2021).
Penulis: Desy Setyowati
24/9/2021, 18.55 WIB

Faktor ketiga, inovasi. CEO TaniHub Group Pamitra Wineka menyampaikan, berdasarkan kajian di beberapa negara, ada beragam inovasi di sektor pertanian.

Ia mencontohkan Uber yang menyediakan layanan sewa traktor untuk petani. Lalu, ada kurir pupuk bagi petani skala kecil.

Ada juga inovasi menggunakan sentor Internet of Things (IoT), yang memungkinkan petani mendeteksi kondisi lahan hanya 10 menit. Hasilnya bisa disampaikan kepada perbankan dan lembaga keuangan lain untuk mendapatkan pinjaman.

“Mungkin ini bisa menjadi salah satu peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan solusi tersebut,” kata Pamitra.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengatakan, pertanian berkontribusi 13% terhadap perekonomian Indonesia. Ini juga menjadi sumber mata pencaharian bagi 33 juta petani.

“Industri ini memiliki potensi pertumbuhan yang begitu besar. Ini terbukti dari tumbuhnya Nilai Tukar Usaha Pertanian Indonesia hingga 104% dalam dua tahun terakhir,” kata Syahrul.

Untuk mendukung modernisasi sektor pertanian, TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft Indonesia memprakarsai Cultivhacktion. Ini bertujuan menghadirkan solusi teknologi bagi percepatan transformasi digital di bidang pertanian.

Cultivhacktion berasal dari tiga kombinasi kata, yakni membudidayakan (cultivate), acara para pegiat teknologi (hackaton), serta tindakan (action). Kegiatan ini didukung oleh beberapa organisasi seperti Plug and Play, FAO, Institut Pertanian Bogor, Data Science Indonesia, GrowAsia, Planet, dan MDI Ventures.

Periode pendaftaran dibuka mulai 9 September hingga 5 Oktober. Peserta hanya perlu mengikuti bootcamp pertanian dan teknologi. Ada sepuluh peserta yang akan dipilih dan diberi kesempatan untuk mengembangkan prototipe solusi yang diusulkan kepada Microsoft Azure.

Penyumbang bahanNada Naurah (magang)

Halaman: