Google dan Facebook memang mencatatkan peningkatan penjualan iklan mereka tahun ini. Perolehan Facebook dari iklan naik 22% yoy menjadi US$ 21,47 miliar pada kuartal III, dan melebihi perkiraan analis hingga 12%.

Padahal, raksasa teknologi ini sempat diboikot oleh beberapa klien pada Juli lalu terkait penanganan ujaran kebencian. Meski begitu, Facebook memperkirakan bahwa persaingan tahun depan lebih ketat, karena perusahaan lain akan mengalihkan bisnis iklannya ke platform online.

"Perdagangan online merupakan vertikal iklan terbesar kami. Perubahan tren ini dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan pendapatan iklan kami pada 2021,” kata perusahaan dikutip dari Reuters, pada Oktober (30/10).

Sama seperti Facebook, pendapatan iklan Google melonjak hampir 10% yoy. Secara rinci, layanan penelusuran (search) tumbuh 6,5% dan YouTube 32%. Perusahaan pun menyumbang 80% dari pendapatan Alphabet.

"Bisnis kami konsisten dengan lingkungan berbasis online yang lebih luas," kata CEO Alphabet Sundar Pichai dalam pernyataan resminya dikutip dari CNN Internasional, pada Oktober (30/10). "Ini bukti investasi mendalam yang kami lakukan terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi lainnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan