Apple Tutup Toko di New York karena Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/AWW/sa.
Siluet pengguna ponsel terlihat di ping proyeksi layar logo Apple dalam ilustrasi gambar yang diambil pada Rabu (28/3/2018).
Penulis: Desy Setyowati
28/12/2021, 14.33 WIB

Apple menutup tujuh toko ritel di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/12) waktu setempat. Ini karena peningkatan kasus Covid-19, khususnya varian Omicron.

“Tetapi, mereka yang memesan secara online tidak dibatasi untuk mengambil produk di luar toko itu,” kata Apple melalui situs web dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (28/12).

Produsen iPhone itu juga tidak memerinci kapan toko-toko tersebut akan dibuka kembali. Tiga di antara tujuh toko yang tutup terletak di Fifth Avenue, Grand Central, dan SoHo.

Pada awal tahun lalu, Apple menutup semua gerai ritel di AS karena gelombang awal pandemi virus corona. Setelah dibuka kembali, perusahaan menerapkan area sanitasi untuk pelanggan dan meminta karyawan mematuhi protokol kesehatan.

Karyawan juga memiliki akses ke tes mingguan di rumah.

Kini, raksasa teknologi itu menerapkan kebijakan serupa. Apple juga memperketat kebijakan protokol kesehatan untuk pelanggan.

Awal Desember, Apple menutup sementara toko di Miami, Ottawa, Ontario, dan Annapolis, Md. Ini juga untuk mengantisipasi peningkatan kasus positif virus corona.

“Kami secara teratur memantau kondisi dan akan menyesuaikan langkah-langkah kesehatan guna mendukung kesejahteraan pelanggan dan karyawan,” kata perusahaan dalam pernyataan.

Apple berkomitmen pada pendekatan komprehensif terkait pegawai. “Yang menggabungkan pengujian rutin dengan pemeriksaan kesehatan harian, penyembunyian karyawan dan pelanggan, pembersihan mendalam, dan cuti sakit berbayar,” ujar perusahaan.