CEO Tesla Elon Musk berencana melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada 3,5% karyawan Tesla. Ini untuk mengantisipasi resesi Amerika Serikat (AS) yang diprediksi terjadi tahun depan.
Orang terkaya di dunia versi Forbes itu akan mengurangi 10% pengeluaran gaji staf Tesla selama tiga bulan ke depan. Elon Musk mengungkapkan caranya, yakni memangkas jumlah karyawan.
Pemangkasan akan terjadi pada 3,5% dari total karyawan Tesla saat ini.
Selain itu, Tesla bakal menghentikan perekrutan karyawan di seluruh dunia.
Hal itu dilakukan karena Elon Musk khawatir tentang prospek resesi di Amerika Serikat. "Resesi ini belum pasti, tapi sepertinya lebih mungkin terjadi daripada tidak," katanya dikutip dari Reuters, Selasa (21/6).
Pendiri SpaceX itu juga mengatakan kepada eksekutif Tesla, bahwa dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi. "Perusahaan perlu memangkas jumlah staf sekitar 10% dan menghentikan semua perekrutan di seluruh dunia," kata Musk.
Sebelumnya, survei Financial Times menyebutkan bahwa hampir 70% dari 49 ekonom akademisi menyatakan bahwa resesi ekonomi AS akan terjadi tahun depan. Bank of America (BofA) Securities memperkirakan hal serupa.
Pembicaraan soal resesi di AS semakin menguat, karena inflasi terus menanjak. The Fed juga mengambil langkah agresif untuk mengendalikan kenaikan inflasi tersebut.
The Fed mengumumkan kenaikan bunga acuan 75 basis poin pekan lalu. Ini merupakan paling agresif sejak 1994.
Gubernur The Fed Jerome Powell juga memberi sinyal masih akan menaikkan bunga dengan kecepatan yang sama pada pertemuan bulan depan.
Inflasi AS saat ini 8,6%. Ini merupakan rekor tertinggi selama lebih dari 40 tahun.
Perekonomian Negeri Paman Sam juga masih dibayangi risiko berlanjutnya perang di Ukraina dan pandemi Covid-19.