Perusahaan Siber Rusia Ungkap Alasan Indonesia Diserang Hacker 16 Kali

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data
Penulis: Lenny Septiani
13/9/2022, 10.58 WIB

Malaysia menempati urutan pertama dari sisi keamanan siber di Asia Tenggara, dengan indeks 79,22. Sedangkan Singapura 71,43.

Salah satu penyebabnya, Indonesia belum mempunyai UU Perlindungan Data Pribadi.

Hacker Bjorka diduga menggunakan situs khusus. “Hacker Bjorka membuat dan mengoperasikan situs mesin pencarian data bocor bernama leaks.sh pada 2021,” kata pengguna Twitter dengan nama akun @darktracer_int, Senin (12/9).

“Dia (Bjorka) memiliki miliaran data kredensial yang bocor dan menggunakannya untuk meretas. Ini adalah tangkapan layar (screenshot) dari ponsel pintar yang dia unggah. Dia menggunakan VPN,” tambahnya.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya tidak mengonfirmasi benar tidaknya hacker Bjorka menggunakan situs pencarian data bocor tersebut. Namun jika benar, “artinya Bjorka hanya mengumpulkan data bocor yang dilakukan oleh hacker lain,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Senin (12/9).

Hal senada disampaikan oleh Chairman lembaga riset siber CISSReC atau Communication & Information System Security Research Center Pratama Prasadha. “Kalau memang benar, itu seperti crawling darkweb,” katanya.

“Alatnya bisa mengumpulkan data-data yang sudah dipublikasikan oleh hacker di internet. Tapi biasanya, data-data yang didapatkan tidak terbaru seperti data bocor 2019,” tambah dia.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani