Studi: Kemampuan Manusia Diragukan Untuk Mengatasi Perubahan Iklim

ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko/WSJ/dj
Aktivis Ukraina mengikuti aksi menuntut aksi atas perubahan iklim di Kyiv, Ukraina, Jumat (19/3/2021).
Penulis: Happy Fajrian
25/8/2021, 10.15 WIB

“Para responden juga mempertimbangkan berbagai aksi penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dengan melakukan lebih banyak praktik ramah lingkungan dan mendukung bisnis lokal,” tulis survei tersebut.

Responden juga memiliki kecenderungan tinggi dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kecenderungan ini paling tinggi di Polandia (54%), Tiongkok (49%), dan Prancis (48%).

Survei ini menggali berbagai pembahasan, termasuk kesehatan dan kebugaran, perjalanan berkelanjutan, rantai pasok makanan yang efisien, serta pemberdayaan masyarakat perkotaan dan pedesaan.

Sebanyak 86% responden menyebutkan kerja sama internasional sangat penting untuk memecahkan berbagai tantangan global, salah satunya pandemi.

Sementara, lebih dari separuh responden menilai berbagi keahlian daninovasi, serta kolaborasi individu dan komunitas sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan kemanusiaan dan membangun masa depan yang lebih sejahtera.

“Kami mengembangkan studi ini untuk memahami lebih baik tentang kemampuan manusia membentuk masa depan yang lebih cerah untuk semua,” kata Reem Al Hashimi, Menteri Negara dan Direktur Pelaksana Dubai World Expo 2020 Bid Committee.

Halaman: