PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha PT BUMI Resources Tbk., berhasil menyulap sebuah kolam lahan galian pasca tambang di Sangatta, Kalimantan Timur, menjadi telaga atau danau yang berpotensi menjadi tujuan wisata baru.
Kawasan bekas lahan tambang ini memiliki luas sekitar 270 hektare (Ha), dengan telaga atau danau seluas 12,43 Ha bernama Telaga Batu Arang. Reklamasi telah dilakukan sejak 2001, dan kawasan ini kini dikembangkan menjadi destinasi ekowisata dengan konsep keberlanjutan..
Di sekitar telaga ini telah diperkaya dengan beragam jenis vegetasi yang memiliki kemampuan menarik satwa dan menjadi ruang tinggal yang nyaman bagi bermacam fauna endemik seperti aneka burung, berang-berang, rusa, kupu-kupu, dan berbagai satwa pelestarian keanekaragaman hayati.
Kawasan yang baru dibuka secara terbatas ini telah ditetapkan menjadi salah satu zona wisata pasca tambang dan terus digarap penyiapan infrastuktur serta diuji coba sebagai tujuan wisata di wilayah Sangatta.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie mengatakan BUMI bersama KPC berkomitmen terus mendorong pembangunan infrastuktur pendukung Telaga Batu Arang, supaya kawasan ini dapat menjadi daya tarik wisata yang semakin menggerakkan perekonomian masyarakat Kutai Timur.
“Telaga Batu Arang direklamasi menjadi kawasan wisata ecotourism potensial, yang didesain sebagai taman wisata dengan fitur edukatif, dan pengelolaannya akan berbasis komunitas/masyarakat sehingga dapat menjadi penyangga ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Selasa (9/7).
Adika berharap dengan terus dilakukannya pengembangan kawasan ini dapat menginspirasi perusahaan tambang lain untuk memanfaatkan kawasan bekas tambang, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan akibat penambangan batu bara.
Beberapa daya tarik wisata yang tengah dikembangkan di Telaga Batu Arang (TBA), antara lain:
- Kolam atau telaga dipakai sebagai wahana wisata di atas air, misalnya untuk lomba perahu buaya, perahu khas Kota Sangatta, pada event Olimpiade Lingkungan KPC.
- Bukit Pandang yang menyajikan pemandangan ke berbagai arah, mencakup Taman Nasional Kutai (TNK), Sungai Sangatta, tambang KPC dan keindahan danau secara menyeluruh.
- Penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor). TBA menjadi tempat ujicoba penangkaran rusa sambar, yang merupakan salah satu satwa endemik Kalimantan.
- Bird watching untuk mengamati berbagai jenis burung yang hidup bebas di areal TBA
- Areal yang luas untuk berbagai acara atau kegiatan yang dapat didesain sesuai dengan kebutuhan.
Upaya mengoptimalkan keseimbangan ekosistem terus dijaga, misalnya dengan cara melakukan penghijauan di area seputar telaga yang menjadi daya tarik utama.
Faktor keselamatan dan keamanan juga mendapatkan perhatian penuh, untuk memastikan destinasi wisata baru ini tak hanya indah panoramanya melainkan juga aman bagi pengunjung.
Adika mengatakan bahwa reklamasi area bekas tambang, selain mengedepankan keberlanjutan lingkungan, juga bertujuan untuk mendorong tercapainya kemandirian dan mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.
“Karena itu, dengan telaga cantik sebagai daya tarik utama, destinasi ekowisata ini direncanakan menjadi taman hiburan dengan komponen edukasi yang pengelolaannya berbasis masyarakat sehingga dapat menjadi penyangga perekonomian warga sekitar kawasan,” ujarnya.
Tak hanya pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata, air Telaga Batu Arang juga dimanfaatkan air baku air minum. Khusus untuk air di kolam TBA, sudah dilakukan studi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPPT), air di kolam TBA masuk kategori air kelas A (air baku air minum).
Selain itu permukaan telaga juga digunakan sebagai wahana budi daya ikan model Keramba Jaring Apung (KJA) oleh warga sekitar. Kelayakan kualitas air telaga pun telah diuji oleh KPC berkolaborasi dengan Fakultas Perikanan IPB. Keramba ini juga dipakai sebagai lokasi penelitian bagi jurusan perikanan SMNK 2 Sangatta Utara.