Atasi Krisis Energi, Inggris akan Bangun Pembangkit Listrik Nuklir

123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN.
Penulis: Happy Fajrian
18/10/2021, 14.33 WIB

Krisis energi yang melanda Eropa dan Inggris yang kekurangan bahan bakar telah mengungkap ketergantungan yang berlebihan kawasan ini pada energi tak terbarukan. Ini mendorong pemerintah Inggris untuk mengembangkan energi baru terbarukan yang bersih.

Menurut laporan The Telegraph, janji untuk mendanai pembangkit listrik tenaga nuklir baru ini masuk dalam strategi Net Zero yang telah lama ditunggu-tunggu. Dokumen sepanjang 150 halaman tersebut memaparkan strategi Net Zero mulai dari penghapusan kendaraan BBM hingga pengembangan energi hijau.

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya akan 100% beralih ke pembangkit listrik energi bersih dan terbarukan (EBT) pada 2035 sebagai bagian dari tujuannya untuk mencapai nol emisi karbon pada 2050.

Ia menyesali minimnya pengembangan di industri nuklir selama sepuluh tahun terakhir. Padahal, ia percaya nuklir sebagai sumber energi bersih yang menjadi salah satu dari 10 poin rencana revolusi industri hijau yang dicetuskan pada November tahun lalu.

Selama bertahun-tahun, Pemerintah Inggris dilaporkan memiliki minat yang besar untuk mendanai teknologi tenaga nuklir generasi berikutnya, khususnya reaktor modular kecil. Bahkan pemerintahan Johnson sempat mengadakan pembicaraan dengan Rolls-Royce terkait pengembangan teknologi tersebut yang didanai pemerintah.

Namun pada akhirnya tidak ada perkembangan signifikan yang dicapai Rolls-Royce dalam proyek tersebut. Padahal, pemerintah Inggris telah menyiapkan Advanced Nuclear Fund sebesar £ 385 juta (Rp 7,5 triliun), dengan £ 215 juta (Rp 4,2 triliun) disiapkan untuk teknologi pembangkit nuklir skala kecil.

Halaman: