Dinas ESDM Jabar Tawarkan 17 proyek EBT Senilai Rp 2,6 T ke Investor

KESDM
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (25/3/2022).
Penulis: Happy Fajrian
3/10/2022, 15.56 WIB

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat menawarkan 17 proyek energi baru terbarukan (EBT) kepada investor dalam dan luar negeri pada ajang West Java Investment Summit (WJIS) Tahun 2022 yang akan digelar pada 5-6 Oktober 2022.

“Kami ada 17 proyek investasi, ada yang proyek dan ada yang juga yang produk. Jadi bisa juga kan produk,” kata Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Permadi Mohammad, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/10).

Permadi menuturkan total nilai investasi ke-17 proyek investasi energi terbaru yang ditawarkan pada WJIS 2022 mencapai Rp 2,6 triliun.

Adapun ke-17 proyek investasi tersebut diantaranya proyek pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Jadi memang ada seperti SPKLU. Kita kan ini memerlukan investor juga. Kita kalau misalkan mau mengembangkan kendaraan listrik ini kan orang tanya kayak telur sama ayam. Si investor sendiri demand-nya ada enggak. Nah ini kan yang harus kita selesaikan,” kata dia.

Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, lanjut Permadi, telah berkoordinasi dengan para sejumlah kedutaan besar negara yang menjadi target investor luar negeri pada acara WJIS 2022.

“Kami juga berkoordinasi dengan embassy (kedutaan besar) kita di sana. Saya kira secara rutin pun WJIS selalu mengundang investor dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Ketika ditanyakan daerah mana di Indonesia yang menjadi pesaing bagi investor untuk proyek energi terbarukan, Prima mengatakan tidak ada persaingan antara daerah terkait pengembangan energi baru dan terbarukan.

“Maksudnya kita bersama-sama, baik Jawa Tengah, baik Bali begitu terkait dengan kendaraan listrik atau penggunaan EBT (energi baru terbarukan), memang menjadi tanggung jawab bersama. Jadi bukan tentang siapa yang lebih unggul, tapi bersama-sama ya untuk bahu membahu mengembangkan EBT,” kata dia.

Reporter: Antara