Tenor merupakan istilah yang erat kaitannya dengan kredit atau pinjaman. Memahami pengertian tenor merupakan hal yang penting terutama apabila ingin mengambil pinjaman maupun kredit sehingga tidak salah mengambil jenis pinjaman atau tenor dan mengetahui risiko-risiko lainnya.
Masih banyak orang yang tidak terlalu paham tentang konsep atau definisi tenor ini. Apakah tenor itu? Apa saja jenis-jenisnya?
Pengertian Tenor
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenor adalah jangka waktu penyelesaian cicilan yang harus dipenuhi sebelum jatuh tempo. Artinya, orang harus membayarkan pelunasan kredit sesuai tenor yang telah disetujui oleh kedua pihak bersama.
Tenor memiliki pengaruh terhadap besaran dari bunga pinjaman. Tenor berfungsi memastikan bahwa peminjam sanggup untuk membayar besaran dari angsuran setiap bulannya.
Contohnya, seseorang mengajukan dana pinjaman dan memilih tenor 12 bulan. Maka, durasi tenor tersebut akan menentukan jumlah nominal yang perlu dibayarkan setiap bulannya selama 12 bulan serta besaran bunganya.
Tenor dalam KPR
KPR merupakan Kredit Pemilikan Rumah, yaitu tipe kredit yang sesuai bagi peminjam yang ingin membeli rumah dengan menggunakan sistem kredit. Pada umumnya, bank akan menentukan dua buah suku bunga yang tidak sama dalam KPR, yaitu suku Suku bunga tetap atau fixed rate dan suku bungan mengambang atau floating rate.
Suku bunga tetap atau fixed rate artinya bahwa suku bunga yang diterapkan besarannya tidak akan berubah sama sekali, ketika masa cicilan tengah berlangsung. Sedangkan suku bunga mengambang atau floating rate akan mengalami perubahan dan penyesuaian ketika masa cicilan tengah berlangsung.
KPR akan menerapkan tenor dengan jangka panjang yaitu dimulai dari lima hingga 20 tahun. Apabila ada seorang peminjam KPR dengan tenor di bawah 20 tahun, maka uang muka yang harus dibayarkan pun akan lebih besar. Begitu pula ketika peminjam mengambil tenor dengan jangka waktu di atas 20 tahun, uang muka yang harus dibayarkan pun akan lebih kecil.
Jenis-jenis Tenor
Tenor dapat dibedakan berdasarkan jangka waktunya:
1. Tenor Panjang
Tenor panjang adalah tenor yang memiliki jangka waktu angsuran tiga hingga 30 tahun. Tenor panjang umumnya diterapkan pada kredit dan pembiayaan yang memiliki utang pokok yang besar, bisa mencapai miliaran rupiah. Contoh penerapan tenor panjang digunakan dalam KPR, pembelian kendaraan bermotor secara kredit, maupun pembiayaan dengan jaminan aset kendaraan mobil dan sertifikat rumah.
Angsuran tenor panjang yang harus dibayarkan setiap bulannya relatif lebih kecil. Oleh karena itu, tenor panjang bagus apabila peminjam tidak memiliki pemasukan yang cukup besar tiap bulan. Akan tetapi, tenor panjang memiliki kekurangan yaitu jumlah utang keseluruhan lebih besar karena bunga yang dikenakan pun lebih besar.
2. Tenor Pendek
Tenor pendek adalah jangka waktu angsuran yang dapat diberlakukan mulai dari satu bulan hingga tiga tahun. Umumnya tenor pendek digunakan untuk jenis kredit dan pembiayaan yang memiliki utang pokok yang tidak terlalu besar. Contohnya pembiayaan dengan jaminan BPKB motor, kredit elektronik, ataupun pinjaman online.
Tenor singkat memiliki kelebihan berupa jumlah total keseluruhan pinjaman yang lebih rendah karena bunga yang dibayarkan pun lebih sedikit. Akan tetapi, tenor singkat memiliki kekurangan yaitu dana angsuran setiap bulannya akan lebih besar. Tenor singkat dapat dipilih, apabila peminjam merasa memiliki kemampuan untuk membayar angsura dengan jumlah yang besar.
Faktor yang Menentukan Tenor
Tenor disepakati oleh calon peminjam dan pemberi pinjaman. Biasanya, pemberi pinjaman sudah memberikan pilihan beberapa tenor untuk calon peminjam. Berikut adalah faktor yang menentukan tenor:
1. Besar Jumlah Pinjaman
Besarnya jumlah pinjaman atau kredit menjadi faktor yang akan kreditur gunakan sebagai rekomendasi pemberian tenor yang tepat. Jika Anda mengajukan kredit atau pinjaman dengan jumlah utang pokok yang tidak terlalu besar, kemungkinan kreditur akan menyarankan untuk menggunakan tenor pendek. Sebaliknya, jika Anda mengajukan kredit atau pinjaman dengan utang pokok yang besar, kreditur akan memberi rekomendasi untuk menggunakan tenor panjang.
2. Usia dari Peminjam
Usia peminjam menjadi faktor penentu selanjutnya dalam pemilihan tenor. Kreditur akan menilai usia produktif terkait kemampuan membayar angsuran per bulannya. Semakin muda usia peminjam, maka usia produktif peminjam akan semakin panjang yang menentukan masa tenor yang semakin panjang pula. Sebaliknya, jika usia peminjam sudah tergolong tua, maka dianggap usia produktinya semakin berkurang dan memengaruhi kemampuan dalam membayar angsuran, sehingga besar kemungkinan untuk mendapatkan tenor yang lebih pendek.
3. Penghasilan per Bulan
Jumlah penghasilan per bulan juga menjadi faktor penentu dalam pemilihan tenor. Kreditur akan menilai kemampuan calon debitur dari besarnya penghasilan yang diterimanya per bulan. Penghasilan tersebut dapat berupa dari penghasilan tetap yang calon debitur terima per bulannya, atau penghasilan dari bisnis yang ia jalankan.
4. Aset Lainnya
Aset lain yang dimiliki calon debitur seperti rumah dan kendaraan, beserta pengeluaran rutin setiap bulannya juga menjadi faktor penentu lamanya tenor.
Tips Mengajukan Pinjaman dengan Tenor Tepat
- Pilih lembaga keuangan yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Pilihlah lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga paling rendah, dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan yang lainnya. Setiap lembaga keuangan, umumnya akan memberikan informasi terkait suku bunga yang diterapkan pada website resminya atau flyer.
- Sesuaikan dengan kebutuhan pinjaman. Semakin panjang tenor akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang tinggi. Memilih tenor yang paling cepat akan membuat suku bunga yang harus dibayarkan lebih sedikit.
- Sesuaikanlah nilai pinjaman dengan kemampuan finansial. Tujuannya, agar peminjam tidka kewalahan ketika harus membayarkan angsuran pinjaman. Pastikan, bahwa nilai cicilan tidak lebih dari 30 persen penghasilan per bulan.