Profil Spotify, Raksasa Platform Musik Akan PHK 200 Pekerja Podcast

Freepik
Ilustrasi, tampilan Spotify di laptop.
6/6/2023, 18.12 WIB

Mereka kemudian meluncurkan Spotify ke pendengar di Swedia pada 2008. Periode tersebut menandai dua tahun pengembangan perangkat lunaknya sejak pendirian perusahaan.

Dalam laporan BBC, Spotify awalnya menawarkan musik ke para pendengar dengan tanpa pungutan biaya tapi dengan iklan. Model ini masih bertahan hingga sekarang. Ek dan Lorentzon berharap para penggemar akan kemudian bergeser ke langganan berbayar £10 (Rp 184.605) per bulan tanpa iklan.

“Saya sadar Anda tidak akan pernah bisa mengatur pembajakan,” kata Ek kepada The Telegraph pada 2010. “Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah membuat layanan yang lebih baik dari pembajakan dan pada saat yang sama mengompensasi industri musik.”

SPOTIFY (Instagram/@spotify)

Menjadi Raksasa Aliran Audio Dunia

Spotify memulai ekspansi internasionalnya pada 2010 dengan membuka layanan ke para pendengar di Inggris. Pendaftarannya sempat membludak. Perusahaan terpaksa membatasi registrasinya hanya ke orang-orang yang menerima undangan. Pada 2011, Spotify masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data dari platform pengetahuan Music Ally, CNBC melaporkan Spotify memiliki jumlah pelanggan berbayar global terbesar dibandingkan kompetitornya Apple Music, Amazon Music, Tencent Music, dan YouTube Music hingga 2020. Perusahaan memiliki lebih dari 125 juta pelanggan berbayar.

Saat ini, Spotify menawarkan lebih dari 100 juta lagu dan lebih dari 50 juta acara siniar baik untuk layanan gratis ataupun premiumnya. Dengan sekitar 515 juta pengguna di lebih dari 180 negara, menurut situsnya, perusahaan mengeklaim sebagai layanan aliran audio berlangganan yang paling populer di dunia.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman