Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, Bursa Saham Asia Tenggara Berguguran

123RF.com/Daniil Peshkov
Ilustrasi, pergerakan saham yang terus turun karena pengaruh pandemi virus corona
Penulis: Agung Jatmiko
17/3/2020, 14.40 WIB

HSX Vn-Index tercatat bergerak di rentang 721,84-742,58 dengan level pukul 13.30 WIB, tercatat sebesar 735,79, turun 1,61% dibanding level penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Singapura dan Thailand Masih Rentan Penurunan

Singapura juga mengalami kondisi serupa, dengan Singapore Straits Times Index (STI) melemah 15,16 poin dan bergerak di level 2.481,91, turun tipis 0,56% dibanding penutupan sehari sebelumnya.

STI tercatat telah mengalami penurunan selama empat sesi perdagangan berturut-turut, sejak Kamis (12/3), dengan level sudah di bawah level 2.500. Sama seperti indeks saham lainnya di Asia Tenggara, pelemahan STI disebabkan karena kekhawatiran pandemi virus corona.

(Baca: IHSG Anjlok di Bawah 4.500, Terseret Bursa Saham Global)

Aksi pembelian kembali saham atau buyback oleh sejumlah emiten perbankan di SGX juga tidak berhasil meredam penurunan STI. Tercatat setidaknya ada tiga bank besar yang melakukan aksi buyback di SGX, yakni DBS Grup Holding, UOB dan OCBC.

Hanya SET menjadi satu-satunya bursa saham besar di Asia Tenggara yang mencatatkan performa lumayan. SET Index pukul 14.00 WIB berada di level 1.047,9, naik tipis 0,17% dibanding level penutupan sehari sebelumnya. Meski demikian, SET Index tidak benar-benar aman, karena pergerakannya masih volatil di rentang 1.037,22-1.068,85.

Mengutip Thailand Business News, Jumat (13/3), akhir pekan lalu, perdagangan di SET bahkan sempat dihentikan selama 30 menit, karena SET Index turun 111,52 poin menjadi 1.003,39 pada pembukaan perdagangan.

Dilihat sepekan, setidaknya hingga penutupan akhir pekan lalu, SET Index sejatinya sudah turun cukup dalam, karena pada perdagangan 6 Maret 2020, SET Index masih ditutup di level 1.364,57.

(Baca: Bursa Saham Wall Street Ambruk 12%, Dow Jones Turun Hampir 3.000 Poin)

Halaman: