Harga saham anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) masih terpuruk. Sepanjang tahun ini harga saham IPCC turun 57,32%, sedangkan IPCM anjlok 62,45%.
Buruknya pergerakan harga saham dua perusahaan itu, menurut Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, karena dua faktor. Pertama, kinerja perusahaan yang di bawah ekspektasi. Misalnya, IPCC menargetkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp 220 miliar, tapi realisasinya hanya Rp 170 miliar. "Kinerjanya low expectation, dari target yang dipublikasi dengan realisasinya," kata Alfred, kepada Katadata.co.id, Jumat (20/12).
Kedua, perusahaan pengelola pelabuhan itu tidak cukup dikenal luas oleh investor. Akibatnya, saham keduanya tidak tersentuh pasar. "Mungkin ini jadi faktor kenapa likuditas saham sangat rendah sekali di pasar," ucapnya.
Padahal, kedua emiten tersebut memiliki prospek yang cukup baik. Saat ini tidak ada emiten lain yang bergerak pada sektor pelabuhan di wilayah Tanjung Priok. Selain itu, pengiriman barang melalui laut juga masih dianggap lebih murah dibandingkan udara, sehingga perusahaan memiliki pasar yang luas.
Jadi, sebetulnya sulit untuk menyatakan kedua perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu tidak memiliki prospek. "Pertumbuhan ekspor dalam negeri juga positif," kata Alfred.
(Baca: Pelindo II Anggarkan Belanja Modal Tahun Depan Sebesar Rp 7,6 Triliun )
Adapun sampai kuartal ketiga 2019 IPCC mencatat penurunan laba bersih sebesar 24,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year on year/ yoy), dari Rp 146,64 miliar menjadi Rp 111,36 miliar. Selain itu, pendapatan operasi perusahaan tercatat sebesar Rp 359,52 miliar, atau turun 6,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beban pokok perusahaan hingga September 2019 tercatat Rp193,88 miliar, atau naik 19,04% dibandingkan tahun lalu.
Penurunan kinerja perusahaan juga terjadi pada IPCM. Hingga kuartal III-2019 laba bersihnya tercatat sebesar Rp68,82 miliar, atau turun 1,31% secara tahunan. Pendapatan perseroan hingga turun 9,9% menjadi Rp 491,68 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatan pada periode tersebut tercatat senilai Rp349.49 miliar, atau turun 4,62% secara yoy.
Harga saham kedua perusahaan stagnan pada penutupan perdagangan kemarin. Saham IPCC berada di Rp 700 per saham. Sementara, IPCM di Rp 184 per saham.
(Baca: Holding BUMN Pelabuhan Ditargetkan Rampung Tahun Depan)