Katadata Market Index: IHSG Belum akan Membaik Jelang Tutup Tahun 2019

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Katadata Market Sentiment Index memprediksi IHSG pada Desember 2019 masih akan terkoreksi.
Penulis: Happy Fajrian
12/12/2019, 13.23 WIB

Lemahnya daya beli masyarakat juga membuat sektor manufaktur anjlok 12,98% tahun ini. Penjualan mobil dan motor yang turun sepanjang November semakin membebani saham-saham di sektor ini. Bulan lalu penjualan mobil turun 9,5% secara tahunan, sedangkan penjualan motor turun 2%.

(Baca: Daya Beli Melemah, Pertumbuhan Industri Makanan Terkoreksi)

Harga saham produsen otomotif pun berguguran. Seperti Astra International (ASII),  sepanjang tahun ini, hingga 30 November 2019, harga sahamnya telah turun hingga 20,97% dari Rp 8.225 per saham pada akhir 2018 menjadi Rp 6.500 pada akhir November.

Indikasi lemahnya daya beli masyarakat juga tercermin dari kinerja sektor konsumer yang menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini. Hingga November 2019 saham-saham di sektor ini sudah terkoreksi 21,9% atau lebih tinggi dari sektor pertambangan. Sedangkan secara bulanan, sektor ini turun 5,46%.

Sementara itu sektor keuangan relatif stabil meski terkoreksi 0,39% sepanjang November. Bahkan sektor ini menjadi salah satu sektor penopang IHSG tahun ini bersama sektor industri dasar, properti, dan infrastruktur. Sektor keuangan naik 8,34%, industri dasar 8,72%, properti 8,17%, dan infrastruktur 3,65%.

Adapun dari ranah politik tidak memberikan sentimen apapun ke pasar saham dengan kondisinya yang stabil pasca pemilu dan pilpres. Jika kondisi di sektor riil tidak membaik, IHSG masih akan terkoreksi hingga akhir tahun ini. Adapun laporan KMSI Desember 2019 selengkapnya dapat diunduh di tautan ini.

(Baca: Meski ada Gejolak Global, OJK Klaim Pasar Modal Nasional Masih Positif)

Halaman: