Dibayangi Sentimen Dagang AS-Tiongkok, IHSG Diramal Bergerak Beragam

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Seorang karyawan mengamati monitor pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IHSG diperkirakan bergerak beragam cenderung melemah oleh analis, karena investor masih mencermati perkembangan negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
12/11/2019, 07.20 WIB

Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (12/11) bergerak beragam secara teknikal. Ini pengaruhi oleh sejumlah sentimen global seperti mengenai adanya ketidakpastian kesepakatan tarif untuk mengakhiri perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 0,47% di level 6.148,74.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyatakan, laju IHSG hari ini masih dibayangi perkembangan negosiasi dagang AS dan Tiongkok. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan lalu mengatakan, bahwa AS belum mencapai kesepakatan dengan Tiongkok. 

"Trump juga menekankan bahwa ia tidak akan menghilangkan semua tarif," kata Lanjar dalam risetnya. 

(Baca: Investor Pantau Kesepakatan AS-Tiongkok, IHSG Diprediksi Naik Terbatas)

Hal ini berbanding terbalik dengan kabar sebelumnya yang menyebutkan bahwa kedua negara sepakat untuk menghapus tarif satu sama lain sebagai hasil pembicaraan perdamaian tahap pertama. 

Meski dibayangi tekanan global, IHSG hari ini masih berpeluang menguat di level 6.124-6.210. 

Saham-saham yang menurutnya menarik diperhatikan pada perdagangan hari ini di antaranya, saham perkebunan milik PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Kemudian saham konsumer milik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Selanjutnya saham PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA), PT BRI Tbk (BBRI), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Tbk (TLKM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi sebaliknya. Menurutnya, IHSG hari ini bakal bergerak terkoreksi, meski sudah memasuki area jenuh jual. Sehingga, tren koreksi IHSG mulai terbatas.

"(IHSG) bergerak di sekitar area jenuh jual, mengindikasikan tren pelemahan mulai terbatas," kata Dennies dalam risetnya.

Dia memperkirakan, area support IHSG hari ini di rentang 6.124 hingga 6.098. Sementara area resistance di level 6.179 hingga 6208.

Beberapa saham yang ia rekomendasikan untuk diperhatikan investor  di antaranya, saham PT Unilever Indonesia  Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan  PT Astra International Tbk (ASII).

(Baca: Kesepakatan AS-Tiongkok Diperkirakan Tak Dongkrak IHSG)

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga berpendapat senada. Secara teknikal IHSG hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan. "Sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," katanya.

Area support tersebut memiliki rentang 6.120,06 hingga 6.086,00. Sedangkan resistance pertama maupun kedua, IHSG bakal bergerak di level 6.180,20 hingga 6.217,55.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor menurutnya adalah PT Antam Tbk (ANTM), PT BRI Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Medco Energi Tbk (MEDC), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Reporter: Ihya Ulum Aldin