Semua BUMN Konstruksi Cetak Laba Bersih, PP dan Waskita Tumbuh Minus

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Perusahaan BUMN konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menghasilkan laba pada semester I-2019. Namun, tak semua mengalami pertumbuhan laba bersih.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
1/8/2019, 20.06 WIB

Perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan laporan keuangan semester I-2019. Meski semuanya tercatat membukukan kinerja positif, namun beberapa di antaranya mengalami penurunan laba bersihnya. Berikut daftarnya:

1. PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada semester I 2019 senilai Rp 363,3 miliar. Angka ini turun 24% dari Rp 479,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu (year on year).

Padahal, dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (31/7), tercatat pendapatan usaha PTPP naik 12,7% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 10,7 triliun. Seiring dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan juga naik 15% menjadi Rp 9,2 triliun dari Rp 8 triliun. Hal itu membuat laba kotor PTPP stagnan  di angka Rp 1,46 triliun, sama seperti periode yang sama tahun lalu.

Pada periode enam bulan pertama tahun ini, PTPP dibebani oleh penurunan nilai persediaan senilai Rp 16,5 miliar padahal tahun lalu mereka tidak terbebani oleh pos tersebut. Selain itu, tercatat adanya penurunan laba dari ventura bersama sebesar 52% menjadi Rp 34 miliar dari Rp 71 miliar secara yoy. Laba entitas asosiasi juga turun hingga 81% menjadi Rp 248 juta.

(Baca: Semester I 2019, Laba Bersih WIKA Tumbuh 60,48 Persen )

2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) pada semester lalu membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp 890,8 miliar. Catatan tersebut tumbuh hingga 72,2% dari Rp 517,2 miliar yang tercatat pada semester I-2018.

Padahal, dalam laporan keuangannya, pendapatan bersih WIKA turun 12,4% secara tahunan dari Rp 12,9 triliun menjadi Rp 11,3 triliun. Catatan kenaikan laba WIKA pada enam bulan pertama tahun ini karena perusahaan mencatatkan pendapatan lain-lain bersih yang naik  hingga 380% menjadi Rp 724 miliar.

Halaman: