IHSG Berpotensi Terus Naik, Saham Emiten Besar Direkomendasikan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia. Sejumlah analis secara teknikal memprediksi IHSG hari ini akan melanjutkan kenaikannya. Salah satu sentimen yang akan mendorong IHSG yaitu rilis data inflasi yang diperkirakan dalam kondisi yang terkendali.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
1/8/2019, 06.32 WIB

Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,21% menjadi berada di level 6.890,5 pada penutupan perdagangan Rabu (31/7). Padahal pada perdagangan kemarin, hampir sepanjang hari IHSG berada di zona merah sebelum akhirnya pada penutupan berhasil berbalik arah dan membukukan kenaikan.

Laju positif IHSG kemarin, diprediksi masih bakal berlanjut pada perdagangan saham hari ini, Kamis (1/8), berdasarkan analisa teknikal oleh beberapa analis. Seperti Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji yang memprediksi berdasarkan daily pivot dari Bloomberg.

Berdasarkan hal tersebut, support pertama maupun kedua pada IHSG hari ini memiliki kisaran pada level 6.362,8 dan 6.335,1. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua laju IHSG hari ini memiliki kisaran 6.404,3 dan 6.418,1. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.

(Baca: IHSG Hari Ini Diprediksi Naik, Inilah Saham-saham Rekomendasi Broker)

Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI berada di area netral. "Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," tulis Nafan dalam risetnya terkait IHSG hari ini.

Ada pun, Nafan merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor untuk perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut antara lain sebagai berikut:

- AALI, dengan akumulasi beli pada area level 9.750 – 10.000, dengan target harga secara bertahap di level 10.275, 10.450 dan 10.750. Support: 9.750 & 9.500.
- ADHI, dengan akumulasi beli pada area level 1.465 – 1.495, dengan target harga secara bertahap di level 1.550, 1.775 dan 2.000. Support: 1.455 & 1.380.
- ASRI, dengan akumulasi beli pada level 328 – 332, dengan target harga secara bertahap di level 350, 360, 370 dan 404. Support: 316 & 304.
- GIAA, dengan akumulasi beli pada area level 398 – 402, dengan target harga secara bertahap di level 420, 440 dan 460. Support: 390, 380 & 370.
- INDY, dengan akumulasi beli pada area level 1450 – 1490, dengan target harga secara bertahap di 1.500, 1.540 dan 1.640. Support: 1.450 & 1.400.
- PPRO, dengan akumulasi beli pada area level 113 – 115, dengan target harga secara bertahap secara bertahap di level 122, 148, 174 dan 200. Support: 108 & 95.

Senada, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG di awal bulan ke delapan ini, bakal masih terlihat bergerak naik, di mana rilis data perekonomian inflasi akan dilansir hari ini. William memperkirakan rilis data perekonomian inflasi tersebut akan berada dalam kondisi yang terkendali.

(Baca: Laba Bersih Indofood Tumbuh 30,1% pada Semester I 2019)

"Sehingga dapat menjadi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpeluang naik," kata William dalam risetnya. Dia pun memperkirakan, IHSG hari ini bakal diperdagangkan dalam jarak level 6.272 - 6.488.

Ada beberapa saham yang menjadi rekomendasi William untuk perdagangan IHSG hari ini, yaitu HMSP, BBNI, BBCA, BJTM, BBRI, BMRI, UNVR, dan TLKM.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan pergerakan IHSG secara teknikal, mencoba break out resistance MA20 sebagai konfirmasi kuat di atas level psikologis 6.400. Indikator Stochastic mengkonfirmasi golden-cross dengan pergerakan yang agresif dan RSI yang terlihat sedikit kehilangan momentum pada middle oscillator.

"Penguatan IHSG kami perkirakan masih akan menguat terbatas secara teknikal dengan pengujian level psikologis 6.400 pada support-resistance 6.350-6.430," kata Lanjar melalui risetnya. Ada pun, Saham-saham yang dapat dicermati yakni LSIP, TKIM, WSBP, MAIN, SMBR, GGRM, BNLI, PGAS, WEGE, ADHI, dan AKRA.

(Baca: Lama Merugi, Bakrie & Brothers Akhirnya Cetak Laba Bersih Rp 222 M)

Reporter: Ihya Ulum Aldin