Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (26/7) bergerak turun 1,19% ke level 6.325,2. Beberapa pengamat memperkirakan laju IHSG hari ini, Senin (29/7) bakal melanjutkan laju negatifnya berdasarkan analisa teknikal.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menilai pergerakan IHSG berdasarkan indikator Stochastic dan RSI memberikan sinyal pelemahan yang berlanjut pada level support dan resistance di level 6.300-6.400. "Secara teknikal, kami proyeksikan IHSG masih akan didera tekanan dengan potensi teknikal rebound terbatas di awal pekan," katanya dalam risetnya.
Menurut Lanjar, saham-saham yang mulai dicermati dengan pelemahan yang telah signifikan pada beberapa waktu yang lalu, dengan masuk pada area jenuh jual di antaranya WSBP, MAIN, HMSP, BBNI, BBTN, BMRI, PGAS, BSDE, dan ADHI.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji dalam risetnya menuliskan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 6.297,9 hingga 6.270,5. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran 6.369,0 hingga 6.412,9.
(Baca: Meski IHSG Akhir Pekan Anjlok 1,19%, Saham Lapis 2 dan 3 Untung Besar)
Dia menambahkan, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle. "Ini mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, di antaranya sebagai berikut:
- BBNI dengan akumulasi beli pada area 8.325 – 8.425 dan target harga di level 8.525, 8.650, 8.825, 9.225, dan 9.625.
- BBTN dengan akumulasi beli pada area 2.360 – 2.410 dan dengan target harga secara bertahap di level 2.440, 2.560, 2.710, 3.060, dan 3.410.
- CPIN dengan akumulasi beli pada area level 5.000 – 5.200, dengan target harga secara bertahap di level 5.425, 5.550, 5.650, dan 6.125.
- INCO dengan akumulasi beli pada area level 2.900 – 2.930, dengan target harga secara bertahap di level 2.970, 3.040, 3.200, dan 3.350.
- GGRM dengan akumulasi beli pada area level 74.800 - 75.000, dengan target harga secara bertahap di level 76.300, 78.675, 81.050, dan 83.400.
- UNTR dengan akumulasi beli pada area level 26.200 – 26.600, dengan target harga secara bertahap di 27.375, 28.925, dan 30.500.
(Baca: KICI: Saham Sektor Keuangan Paling Prospektif Tiga Bulan Mendatang)
Sementara itu Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai dalam risetnya, secara teknikal saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan diperdagangkan pada level 6.297-6.369. Ada beberapa sentimen yang bisa mempengaruhi laju IHSG hari ini menurut Nico.
Pertama, pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok hari ini untuk membahas kesepakatan dagang yang tidak kunjung usai. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari. "Tapi, ketegangan pertemuan kedua negara tersebut juga masih akan menyelimuti," kata Nico.
Sentimen selanjutnya yaitu penantian investor terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung 31 Juli nanti. Sejauh ini pasar kompak mengatakan bahwa Bank Sentral AS, The Fed, akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Menurut Nico, sejauh ini 25 bps merupakan angka yang sudah tepat karena menilik data ekonomi yang keluar, data ekonomi AS juga tidak dapat dikatakan buruk. "Masih ada beberapa data ekonomi yang mampu mengimbanginya," katanya.
(Baca: Obligasi Akan Jadi Instrumen Investasi Paling Menarik 3 Bulan ke Depan)