Terlilit Utang, Bakrie Telecom Berniat Transformasi Bisnis

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Saham Bakrie Telecom telah disuspensi perdagangannya oleh BEI sejak Senin 27 Mei 2019.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
5/7/2019, 18.37 WIB

Fokus Bisnis Baru Bakrie Telecom

Secara bisnis, Bakrie Telecom bakal melakukan transformasi bisnis dengan fokus beroperasi di bisnis baru dengan investasi yang seefisien mungkin dan melalui kerja sama dengan pihak lain. Beberapa layanan yang akan ditawarkan Bakrie Telecom usai transformasi bisnis di antaranya layanan contact center services, premium acces number, serta voice & data solution untuk pelanggan korporasi, UKM, dan residensial.

 (Baca: Perusahaan Tambang Grup Bakrie Bayar Utang Rp 281 Miliar)

Transformasi bisnis Bakrie Telecom dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi industri telekomunikasi saat ini. Menurut mereka, operator telekomunikasi di Indonesia saat ini mencatat pertumbuhan pendapatan dengan kontribusi utama dari pertumbuhan layanan data pelanggan prabayar. Namun, untuk layanan voice dan SMS mengalami penurunan.

Meski demikian, pertumbuhan pendapatan tersebut tidak mampu menutupi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk jaringan layanan data, terutama 4G/LTE yang cukup besar. Sehingga pengembalian investasi layanan data tersebut diperkirakan tidak dapat tercapai dalam jangka pendek.

Bakrie Telecom pun memastikan aktivitas perseroan tetap berjalan seperti biasa dengan fokus pada peningkatan pendapatan dari sisi segmen korporasi, serta berupaya menemukan potensi bisnis baru. Selain itu, mereka juga terus menjalin komunikasi dengan para kreditur untuk dapat segera menyelesaikan proses restrukturisasi utang.

Tahun lalu, seperti dalam laporan keuangan, total liabilitas perusahaan mencapai Rp 16,13 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 10,09 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 6,03 triliun. Ada pun, total liabilitas Bakrie Telecom ini membengkak jika dibandingkan dengan total liabilitas pada 2010 lalu yang tercatat senilai Rp 7,16 triliun.

(Baca: Restrukturisasi Utang, Bakrie Brothers Jual Saham Baru Rp 9,3 Triliun)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin