Dipoles Pieter Tanuri, Bali United Klub Bola Pertama Masuk Bursa Saham

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Feby Eka (kedua kiri) mengejar bola yang dibayangi pesepak bola Bali United William Pacecho (kiri) dalam pertandingan ujicoba di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (14/6/2019). Bali United akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 17 Juni 2019 dengan kode saham BOLA.
Penulis: Hari Widowati
16/6/2019, 09.07 WIB

Bali Bintang Sejahtera juga memiliki sport agency yang menyediakan sponsor bagi klub-klub sepakbola di Indonesia, jasa live video streaming pertandingan sepakbola Indonesia, dan pembuatan video iklan sponsor. Perusahaan juga menjalankan bisnis kafe.

Pada akhir Desember 2018, perusahaan memiliki aset senilai Rp 146,76 miliar. Nilai aset tersebut meningkat 68,66% dibandingkan periode 2017 sebesar Rp 87,02 miliar. Ekuitas perseroan membaik secara signifikan pada 2017-2018 menjadi Rp 28,59 miliar dan Rp 118,37 miliar setelah mengalami defisiensi modal Rp 390,39 juta pada 2016.

Pendapatan perusahaan juga terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Pada 2016, pendapatan perusahaan mencapai Rp 26,29 miliar kemudian meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp 52,5 miliar pada 2017. Tahun lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp 115,2 miliar, melejit 119% dibandingkan dengan 2017.

Bali Bintang membukukan laba bersih Rp 426,53 juta pada 2017 setelah merugi Rp 8,43 miliar pada 2016. Pada 2018, laba bersih perseroan tumbuh 12 kali lipat menjadi Rp 5,52 miliar.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam risetnya menyebutkan, profitabilitas perseroan memiliki tingkat pengembalian terhadap aset (return on asset) sebesar 3,39%. Selama dua tahun terakhir, margin laba operasi perusahaan juga berada di atas 5%. Berdasarkan valuasi perbandingan rasio permodalan dan rasio laba perusahaan, harga wajar saham perseroan adalah Rp 190. Oleh karena itu, harga penawaran sebesar Rp 175 per saham dinilai murah.

Pemegang Saham Bali United (Prospektus Bali United)

Bali Bintang Siapkan Ekspansi di Sektor Retail hingga Teknologi

Dari penawaran 2 miliar saham atau setara 33,33% dari total modal disetor perusahaan, Bali Bintang akan mendapatkan dana Rp 350 miliar. Sekitar 60,5% atau Rp 211,75 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk merekrut pemain dan pelatih profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, megastore, dan akademi sepakbola.

Dana IPO sebesar 20,4% atau Rp 71,4 miliar akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan kepada entitas anak. Adapun 19,1% atau Rp 66,85 miliar dari dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal dalam pengembangan fasilitas dan peralatan di stadion, penambahan fasilitas latihan dan akademi, ekspansi gerai Bali United Store dan Playland, serta pengembangan teknologi informasi berupa aplikasi untuk para pendukung klub tersebut.

Ada beberapa strategi yang disiapkan perusahaan untuk meningkatkan bisnisnya. Perseroan akan menambah jumlah penggemar (fans) dengan menargetkan menjadi juara klub sepakbola di Indonesia, menjadi trendsetter dan influencer di seluruh Asia, serta menjadi klub dengan inovasi dalam bisnis, pemasaran, dan teknologi. Untuk memperkuat hubungan antara klub dengan para penggemar, brand engagement dilakukan melalui aplikasi di smartphone.

Perseroan juga akan bekerja sama dengan sponsor utama, seperti Smartfren, Exxon, dan Indofood untuk memperluas pengaruhnya. Selain itu, Bali Bintang akan menambah gerai-gerai retail Bali United agar merek Bali United dikenal sebagai salah satu merek fesyen olahraga dan gaya hidup hingga mendirikan produk Bali United FMCG.

(Baca: Makin Serius Merumput di Pasar Modal, Bali United Gelar Mini Expose)

Halaman: