Dibuka di Zona Hijau, IHSG Rawan Koreksi karena Sentimen Perang Dagang
Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 16,28 poin atau 0,26% ke posisi 6.225,39 pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini, Senin (13/5).
Kinerja IHSG berkebalikan dengan bursa saham utama Asia yang mayoritas mengalami koreksi pada pagi ini. Indeks Strait Times saat ini telah terkoreksi hingga 1,16%, Kospi turun 1,11%, Shanghai turun 0,91%, sedangkan Nikkei 225 turun 0,50%. Sementara itu indeks Hong Kong, Hang Seng hari ini libur.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai hasil pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait perang dagang masih akan mempengaruhi laju IHSG, terutama pada perdagangan hari ini.
"Hasil pertemuan pada kesepakatan perdagangan yang akan mengarah secara global pada repricing aset berisiko, kondisi pembiayaan yang lebih ketat, dan pertumbuhan yang lebih lambat," tulis Lanjar dalam risetnya.
(Baca: Pekan Lalu Turun 1,75%, IHSG Minggu Ini Berpotensi Lanjutkan Koreksi)
Dilansir dari Reuters, perundingan dagang AS-Tiongkok pada pekan kemarin menemui jalan buntu setelah pihak AS menagih janji perubahan yang nyata terhadap hukum Tiongkok terkait sejumlah tuntutan AS, sedangkan pihak Tiongkok mengatakan bahwa mereka tidak akan bersedia melakukan sesuatu yang akan melukai kepentingan nasionalnya.
Pemerintah AS memberikan waktu maksimal empat pekan kepada Tiongkok untuk menyetujui kesepakatan. Namun, jika tidak ada titik terang diantara kedua negara tersebut, maka AS akan menaikkan tarif impor terhadap US$ 325 miliar produk Tiongkok yang selama ini belum tersentuh perang dagang.
Kedua negara pun sepertinya memiliki rencana yang berbeda terkait kelanjutan perundingan dagang tersebut. Pemerintah AS menyatakan tidak ada rencana pembicaraan dagang lebih lanjut. Namun, Pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa pembicaraan dagang selanjutnya diperkirakan akan berlangsung di Beijing, Tiongkok.
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya pun memprediksi IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini dengan pergerakan pada level 6.123 hingga level 6.336. Menurut dia, pergerakan IHSG masih menunjukkan sinyal positif untuk dapat melanjutkan kembali kenaikan dalam jangka panjang.
(Baca: Investor Harap-Harap Cemas Menanti Hasil Negosiasi Dagang AS-Tiongkok)
"Hal ini tentunya ditopang oleh sisi fundamental perekonomian yang kuat. Serta rilis kinerja emiten dalam kuartal pertama yang sebagian besar memperlihatkan peningkatan," katanya melalui riset.
Sementara itu Kepala Analis Valbury Sekuritas Alfiansyah memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan koreksi karena terbatasnya sentimen positif di pasar setelah perundingan dagang AS-Tiongkok gagal mencapai kesepakatan pada pekan lalu.
"Terbatas katalis positif bagi pasar dalam pekan ini akan mendorong IHSG bergerak mixed dan rawan terjadi tekanan pada perdagangan pekan ini," papar Alfiansyah dalam risetnya hari ini.
Hingga berita ini ditulis, IHSG telah terpersosok ke zona merah, terkoreksi 3,93 poin atau 0,06% ke posisi 6.205,19. Sebanyak 152 saham bergerak positif, 161 saham bergerak di teritori negatif dan 141 saham lainnya stagnan. Sementara itu investor asing telah membukukan net sell saham Rp 129,14 miliar.
(Baca: Perang Dagang Memanas, Darmin: Ekonomi Dunia Bisa Semakin Lambat)