Pagi ini IHSG Dibuka Menghijau 0,18, Berpotensi Lanjutkan Kenaikan

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,38 persen atau 24,81 poin ke level 6.425 pada penutupan perdagangan Senin (29/4) sore ini.
Penulis: Happy Fajrian
30/4/2019, 10.56 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak naik 12,07 poin atau 0,18% ke posisi 6.437,98 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (30/4). Tak berselang lama setelah perdagangan dimulai, IHSG naik hingga ke posisi 6.457,82 atau naik 0,49%.

Sementara itu bursa saham Asia pagi ini bergerak bervariasi. Indeks Strait Times turun 0,35%, Hang Seng turun 0,54%, serta Kospi turun 0,97. Sejalan dengan IHSG, indeks Shanghai juga bergerak naik 0,54%, PSEi naik 0,28%, dan KLCI naik 0,15%. Indeks Nikkei libur selama sepekan kedepan karena Kaisar Jepang Akihito akan melepaskan jabatannya.

Direktur Riset Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG hari ini berpotensi untuk menguat ditopang oleh rilis kinerja emiten triwulan I 2019. Dia memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 6.321 sampai 6.498.

"Mengakhiri bulan keempat di 2019, rilis kinerja emiten akan menjadi sentimen yang mempengaruhi pola gerak IHSG. Potensi rilis yang cukup baik dari emiten akan menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG dalam jangka pendek," papar William dalam risetnya hari ini.

(Baca: Terseret Sentimen AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.200 per Dolar AS)

Senada dengan William, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dalam risetnya juga memprediksi penguatan IHSG hari ini. Salah satu sentimen pendorongnya yaitu bursa Amerika Serikat yang pada perdagangan Senin (29/4) ditutup lebih tinggi.

"Kami perkirakan IHSG akan trade mixed to higher hari ini didukung sentimen positif dari market AS semalam. Investor masih mencerna kinerja emiten triwulan I 2019," papar Hariyanto.

Indeks AS ditutup lebih tinggi pada penutupan Senin setelah consumer spending AS periode Maret 2019 menngalami peningkatan tertinggi dalam lebih dari 9,5 tahun terakhir karena rumah tangga AS meningkatkan pembelian kendaraan bermotor dan data inflasi yang moderat.

Kenaikan indeks AS dipimpin oleh sektor keuangan karena imbal hasil surat utang negara AS bergerak naik jelang pengumuman suku bunga acuan The Fed, Fed Fund Rate (FFR), pada 2 Mei besok. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya berdasarkan kinerja pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan.

(Baca: Dibayangi Aksi Jual Saham Investor Asing Rp337 Miliar, IHSG Naik 0,39%)

Hingga berita ini ditulis total nilai transaksi saham di BEI telah mencapai Rp 3,18 triliun dari 5,97 miliar saham yang diperjualbelikan investor. Sebanyak 187 saham menghijau, 156 saham memerah, dan 123 saham stagnan.

Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih saham Rp 67,14 miliar di pasar reguler. Namun di pasar negosiasi/tunai, investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 130,23 miliar. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) adalah dua saham yang paling banyak dilepas asing masing-masing Rp 34,1 miliar dan Rp 21,3 miliar.