Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 23,46 poin atau 0,36% menjadi 6.476,07 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa sore (2/4).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa penguatan IHSG didorong sentimen seputar perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang menunjukkan aura damai.
"Penguatan IHSG didorong sentimen meredanya perang dagang. IHSG terkonsolidasi pada kisaran 6.400-6.500," ujar William di Jakarta, Selasa (2/4).
Dari Tiongkok, Dewan Negara Tiongkok akan menangguhkan pengenaan tarif tambahan terhadap produk otomotif dan suku cadang asal AS setelah 1 April 2019. Penangguhan ini sebagai syarat setelah keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor barang-barang Tiongkok.
(Baca: IHSG Terkoreksi di Tengah Penguatan Bursa Asia)
Langkah tersebut dilakukan Tiongkok sebagai upaya untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.
Sentimen lainnya bagi pasar yaitu mulai pulihnya ekonomi Tiongkok yang terlihat dari sektor manufaktur yang secara tidak terduga tumbuh pada Maret 2019 untuk pertama kalinya dalam empat bulan.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif sepanjang hari hingga penutupan bursa saham. IHSG bergerak di kisaran 6.454,98 pada level terendahnya hingga 6.490,07 pada level tertingginya.
Sepanjang hari ini total perdagangan saham di BEI tercatat mencapai Rp 8,46 triliun dari 14,58 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor. Sebanyak 185 saham bergerak naik, 206 saham turun, dan 141 saham tak berubah.
(Baca: Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 11,5 Miliar Tahun Lalu)
Lima saham yang paling besar kontribusinya dalam mendorong kinerja IHSG hari ini yaitu PT Astra International Tbk. (ASII) yang harganya naik 2,41%, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) naik 1,33%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 1,13%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) 0,46%, serta PT Bank Mega Tbk. (MEGA) melesat naik 6,98%.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing dengan jumlah beli asing bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp 226,48 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling diburu investor asing hingga Rp 101,7 miliar, diikuti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 41,8 miliar, serta saham ASII Rp 40,2 miliar.
Sementara itu, bursa regional Asia mayoritas bergerak menghijau. Indeks Strait Times naik paling kencang 0,90%, diikuti PSEi 0,50%, Kospi 0,41%, KLCI naik 0,26%, Hang Seng naik 0,21%, dan Shanghai naik 0,20%. Sedangkan indeks Asia yang berkinerja negatif hari ini yaitu Nikkei yang turun 0,02%.
(Baca: Tumbuh 87%, Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 3 Triliun)