Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kenaikan sebesar 0,95% ke level 6.543,12.
Kenaikan IHSG hari salah satunya ditopang optimisme investor karena pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 tercatat sebesar 5,17%, yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) capaian tersebut merupakan pertumuhan ekonomi tertinggi sejak 2014. Pada 2014 produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,01%, kemudian melambat ke 4,88% pada 2015, lalu 5,03% pada 2016, dan 5,07% pada 2017.
Capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17% ini juga lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pemerintah yaitu sebesar 5,15%. Pemerintah menilai gejolak perekonomian global yang terjadi sepanjang 2018 seperti pengetatan likuiditas global sebagai imbas normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS), perang dagang AS-Tiongkok, hingga penurunan harga sejumlah komoditas, berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Minimnya gejolak ekonomi global hari ini juga turut menopang kinerja IHSG. Namun, investor masih mewaspadai potensi eskalasi perang dagang AS-Tiongkok yang masih belum menemukan kata sepakat pada lanjutan perundingan dagang yang belum lama ini digelar di AS.
(Baca: Optimisme Investor Belum Ubah Tren Pasar Saham, IHSG Februari Bearish)
Pihak Tiongkok dikabarkan bersedia meningkatkan volume impor komoditas pertanian asal AS, namun isu-isu besar lainnya seperti kebijakan di Tiongkok yang memaksa perusahaan asal AS disana untuk melakukan transfer teknologi serta tuduhan pencurian hak kekayaan intelektual perusahaan AS oleh Tiongkok, masih belum selesai dibahas.
Presiden AS Donald Trump sendiri akan terbang ke Beijing pertengahan Februari ini untuk mencoba menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pihak Tiongkok. Namun Trump menyatakan bahwa dia tidak tahu apakah kesepakatan tersebut bisa tercapai.
Transaksi saham pada BEI hari ini tercatat mencapai Rp 5,03 triliun dari 8,05 miliar lembar saham yang ditransaksikan sebanyak 246.503 kali oleh investor. Sebanyak 261 saham menghijau, sedangkan 129 saham bergerak di zona merah, dan 126 saham bergerak mendatar.
Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih saham sebesar Rp 146,17 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang banyak diburu investor asing hingga siang ini antara lain PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 48,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 47,8 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 37,4 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 19 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 17,4 miliar.
(Baca: IHSG Menguat Sejalan Optimisme Meredanya Perang Dagang AS - Tiongkok)
Kenaikan IHSG ditopang oleh sembilan indeks sektoral yang mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melesat naik 2,34%, kemudian manufaktur naik 1,01%, barang konsumsi naik 1%, aneka industri naik 0,97%, keuangan naik 0,63%, serta pertanian naik 0,37%.
Beberapa sektor lainnya yang naik cukup tinggi yaitu properti naik 1,82%, dan industri dasar naik 1,06%. Sementara itu sektor tambang menjadi satu-satunya sektor yang bergerak di zona merah siang ini dengan koreksi tipis 0,04%.