Investor Asing Borong Saham Rp 800 Miliar, IHSG Naik 0,52%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bursa Efek Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai Pengumuman Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (27/12). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.
Penulis: Happy Fajrian
11/1/2019, 20.08 WIB

"Faktor penggerak IHSG hari ini penguatan rupiah dan net buy asing. Sebenarnya kita sudah masuk uptrend sejak Oktober," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto, kepada Katadata.co.id Jumat (11/1). Dia menilai, investor asing kini semakin yakin dengan kondisi pasar modal Indonesia.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji, menilai, kondisi fundamental ekonomi Indonesia sudah semakin baik. Hal itu tercermin dari beberapa indikator, seperti naiknya cadangan devisa Indonesia pada Desember 2018 sebesar US$ 3,5 miliar, serta konsumsi domestik yang membaik berdasarkan data penjualan eceran November 2018 yang naik 3,4% yoy, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya naik 2,9%.

Sedangkan secara eksternal, optimisme pelaku pasar bahwa negosiasi perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dan Tiongkok sudah menghasilkan kesepakatan yang komprehensif, serta hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed menunjukkan bahwa the Fed dapat menahan laju kenaikan suku bunga di masa depan.

"Hal ini diharapkan mampu meredakan sentimen negatif perang dagang. FOMC memberikan efek "dovish" bagi dolar AS sehingga kineraj rupiah terapresiasi," jelas Nafan.

(Baca: Rupiah Bertengger di Kisaran 14.000/US$, BI Nilai Masih Terlalu Murah)

Halaman: