Saham Sektor Perdagangan Terpuruk di Tengah Kenaikan IHSG

Arief Kamaludin|Katadata
Tampak bayangan logo IDX Channel menghadap auditorium Bursa Efek Indonesia di Jakarta.
Penulis: Happy Fajrian
13/12/2018, 18.13 WIB

AS pun merespon melalui pernyataan Presiden Donald Trump yang bersedia mengintervensi kasus penangkapan CFO Huawei, jika diperlukan, untuk mempermulus proses negosiasi dengan Tiongkok yang menurutnya sangat penting dan akan melahirkan kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah dibuat di dunia.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pun cukup ramai dengan total nilai transaksi saham mencapai Rp 10,96 triliun dari 13,89 miliar saham yang diperjualbelikan. Investor asing juga turut mendukung kenaikan indeks dengan melakukan pembelian bersih hingga Rp 686,43 miliar di semua market.

Saham bank yang selama dua hari perdagangan kemarin banyak dilepas investor asing, hari ini kembali menjadi incaran. Seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang diborong oleh investor asing sebanyak 16,9 juta unit, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak 106,3 juta unit, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak 46,5 juta unit, serta saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebanyak 36,7 juta unit.

Dari jajaran saham top gainers, ada lima saham yang harganya naik lebih dari 5%. Saham-saham tersebut yaitu saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang memimpin di posisi terdepan dengan kenaikan 10,43% menjadi Rp 180 per saham, saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) mengekor dengan kenaikan 8,23% menjadi Rp 500 per saham, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 6,92% menjadi Rp 6.950 per saham, PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) naik 6,34% menjadi Rp 151 per saham, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang naik 6,09% menjadi Rp 12.200 per saham.

(Baca pula: Hilirisasi Industri Bisa Bentengi RI dari Risiko Resesi Ekonomi AS)

Halaman: