Menurut Bimada, bisnis perusahaan di tahun depan berpeluang tumbuh dengan pesat. Hal ini didukung dengan kondisi infrastruktur Indonesia yang lebih baik sehingga kebutuhan terhadap perusahaan-perusahaan logistik akan meningkat. Meski demikian, perseroan juga sadar bahwa persaingan di bisnis logistik makin ketat dengan hadirnya perusahaan-perusahaan logistik asing di pasar Indonesia.

Dewata Freightinternational terus melakukan transformasi dari sisi sumber daya manusia (SDM), sistem komputerisasi, dan digitalisasi hingga otomatisasi agar tetap unggul dalam persaingan bisnis logistik. Selain itu, mereka juga meningkatkan kualitas layanan dengan melakukan terobosan-terobosan dari sisi layanan pengakutan barang (forwarding).

Dari sisi tersebut, ada dua faktor yang menentukan, yaitu SDM pemasaran dan SDM operasional. Perusahaan melatih SDM di pemasaran agar menjadi ahli negosiasi. Sedangkan dari sisi operasional, SDM harus memahami bisnis logistik dengan baik. "Karena service tagline visi kita adalah kecepatan, ketepatan, dan keamanan," katanya.

Pada pembukaan perdagangan perdana sahamnya di bursa, emiten berkode DEAL ini melejit hingga 69,33% menjadi Rp 254 per saham dan menyentuh batas atas auto rejection. Kenaikan harga saham yang signifikan itu menjadikan DEAL sebagai pemimpin jajaran saham-saham top gainers hingga sesi pertama perdagangan saham ditutup.

(Baca: Aksi Ambil Untung Marak, Indeks Bursa Saham Tergerus 0,96%)

Halaman: