Bursa Asia & IHSG Memerah Terseret Prospek Suram Pemulihan Ekonomi AS

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
IHSG sesi I Kamis (11/6) terkoreksi 0,51% ke level 4.895,69, sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang juga bergerak turun.
Penulis: Happy Fajrian
11/6/2020, 13.32 WIB

Analis pasar Asia Pasifik OANDA Jeffrey Halley mengatakan bahwa bursa global tengah rehat sejenak setelah beberapa pekan sebelumnya mencatatkan tren kenaikan yang cukup panjang.

(Baca: Investor Profit Taking Karena Pasar Minim Sentimen, IHSG Anjlok 2,3%)

“Setelah reli yang sangat mengesankan beberapa minggu terakhir, tidak mengherankan jika pasar ekuitas global berhenti dan rehat sejenak,” ujar Halley.

Adapun 5,8 miliar saham diperdagangkan sepanjang sesi I perdagangan hari ini, dengan nilai total Rp 5,54 triliun. Sebanyak 239 saham turun, 143 saham naik, dan 150 saham lainnya stagnan. Seluruh indeks sektoral terkoreksi, kecuali sektor industri dasar yang naik 1,03%.

Kenaikan sektor industri dasar ditopang saham Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang menlonjak 5,24% ke Rp 1.205 per saham, Krakatau Steel Tbk (KRAS) naik 4,38% ke Rp 286, serta Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang naik 3,21% ke Rp 5.525 per saham.

Adapun sektor yang turun paling dalam yaitu sektor aneka industri sebesar 1,57% dipimpin saham Astra International Tbk (ASII) sebesar 2,06% ke Rp 4.750 per saham, serta saham Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) yang turun 1,34% ke Rp 1.470.

(Baca: Perusahaan Tiongkok Didepak dari Bursa AS, Ini Efeknya ke Wall Street)

Halaman: