Isu Reshuffle dan Varian Baru Covid-19, IHSG Dibuka Turun 0,9%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
22/12/2020, 10.22 WIB

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak melemah jangka pendek. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, potensi koreksi jangka pendek dengan support resistance 6.102-6.170.

Ia mengatakan, salah satu sentimennya adalah dari otoritas Inggris yang tengah menangani jenis virus corona baru yang menyebar cepat. Lebih dari 16 juta warga Inggris sekarang diharuskan untuk tinggal di rumah saat penguncian penuh diberlakukan di London dan tenggara Inggris.

"Beberapa negara Eropa mengambil langkah untuk membatasi perjalanan dengan Inggris. Selanjutnya investor akan berhati-hati dan cenderung beralih ke phase risk on menjelang libur akhir tahun," kata Lanjar.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG juga bergerak melemah, dengan area support ada di level antara 6.124 hingga 6.083. Sedangkan untuk resistance ada di rentang 6.235 hingga 6.200.

Menurutnya, investor menjadi cemas setelah mendapat berita dari Inggris dan Gubernur New York untuk memperketat aturan bepergian setelah diketahui adanya varian baru dari Covid-19. Meskipun demikian, vaksin dari Pfizer dan Moderna dikatakan oleh WHO mampu mengatasi varian baru Covid-19 yang sedang berkembang.

"Bursa Asia dibuka melemah karena investor masih cemas dampak dari strain baru Covid-19 yang mengakibatkan UK dan Eropa memperketat karantina dan batasan bepergian. Investor yakin akan memberikan dampak buruk bagi ekonomi," katanya.

Seperti diketahui, bursa Amerika Serikat semalam ditutup variatif. Dow Jones ditutup naik 0,12%, namun S&P 500 turun 0,39% dan Nasdaq turun 0,1%. Sedangkan di Asia, pagi ini dibuka di zona merah, seperti Nikkei 225 turun 0,38%, Shanghai Composite turun 0,43%, dan Straits Times juga turun 0,2%.

Halaman: