Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ini tercatat mampu menguat 1,85% dan ditutup pada level 6.373 pada Jumat (15/1). Laju indeks domestik ini, diwarnai dengan aksi ambil untung (profit taking) di penghujung pekan.
Pada pekan kedua 2021, IHSG diawali dengan penguatan. Puncaknya, IHSG ditutup pada level 6.435 pada Rabu (13/1), level tertinggi sejak pertengahan Juli 2019. Namun, dalam dua perdagangan berikutnya, IHSG terkoreksi masing-masing 0,11% dan 0,85%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan pelaku pasar mengakumulasi keuntungannya di akhir pekan, karena dalam tiga hari pertama mengalami kenaikan, namun gagal menembus garis resistance 6.460. Sejak awal pekan ini, IHSG menguat masing-masing 2%, lalu 0,2%, dan kembali naik 0,62%.
"Akhirnya daya beli terindikasi jenuh dan pelaku pasar memilih mengamankan asetnya dengan profit taking," kata William kepada Katadata.co.id, Jumat (15/1).
Sementara, analis Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai penurunan indeks pada akhir pekan ini disebabkan kasus harian positif Covid-19 yang terus mengalami kenaikan. "Penurunan indeks hari ini (Jumat) karena kenaikan kasus Covid-19," katanya kepada Katadata.co.id.
Sudah sejak pekan lalu, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus angka 10.000 per harinya dan secara berturut-turut, penambahan kasus selalu pecah rekor. Puncaknya, pada hari ini, kasus harian positif Covid-19 bertambah hingga 12.818.
Saham Antam Paling Menguntungkan
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mampu menjadi paling cuan di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45. Dalam sepekan, saham BUMN tambang ini mampu naik hingga 20% menjadi Rp 3.120 per saham.
Selain itu, saham farmasi swasta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga mampu mendatangkan keuntungan dalam sepekan ini. Sahamnya, mampu naik hingga 10,03% dan ditutup pada harga Rp 1.645 per saham. Lalu, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga mendatangkan cuan karena naik 9,71% menjadi Rp 4.860 per saham.
Sementara, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) tercatat menjadi yang paling merugikan di indeks LQ45 sepekan ini karena turun 7,47% menjadi Rp 2.600 per saham. Penurunan juga terjadi pada saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang turun 4,49% sepekan menjadi Rp 2.340 per saham.
Secara umum, saham yang paling cuan pada perdagangan sepekan ini adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang meroket hingga 201,84% dalam sepekan menjadi Rp 2.460 per saham. Seperti diketahui, DCII merupakan emiten yang baru melantai di Bursa pada 6 Januari 2021 melalui skema initial public offering (IPO).
Saham lainnya yang mampu mendatangkan cuan besar adalah PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) karena mampu meroket 175,76% menjadi Rp 364 per saham. Diikuti oleh PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) yang mampu naik 95,53% menjadi Rp 700 per saham.
Sementara, saham yang harganya turun paling besar dalam sepekan ini adalah PT Atra Resources Tbk (ARII) sebesar 28,66% menjadi Rp 234 per saham. Lalu, saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) mengikuti dengan turun 27,16% menjadi Rp 59 per saham.
Aliran deras modal asing kembali masuk ke pasar saham Tanah Air dalam sepekan ini, dengan nilai beli bersih Rp 7,95 triliun di seluruh pasar. Ada dua saham yang diborong asing sepekan ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai bersih Rp 2,69 triliun dan PT Soho Global Health Tbk (SOHO) senilai Rp 2,29 triliun.