Setelah Grab Masuk, Emtek Buka Peluang Kerja Sama Bisnis Baru

Emtek, Grab
Logo Emtek dan Grab
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
21/4/2021, 21.26 WIB

"Grab menyatakan minatnya untuk berpartisipasi, yang pada akhirnya direalisasikan melalui investasi oleh H Holdings," kata manajemen Emtek.

Selain melakukan pengembangan pada ekosistem digital dalam tiga tahun ke depan, Emtek juga menjamah bisnis di bidang kesehatan. Emtek telah mengakuisisi saham pengendali di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk yang merupakan pengelola Rumah Sakit Omni.

Emtek juga mendanai dan turut serta dalam penerbitan saham baru di perusahaan tersebut untuk mendukung pengembangan bisnis dan mencapai target pertumbuhannya. Emtek berencana untuk berinvestasi dalam pertumbuhan di bidang pelayanan kesehatan selama tiga tahun ke depan.

Peluang Saham Emtek setelah Grab Masuk

Sejak Grab resmi masuk ke Emtek sebagai investor pada 31 Maret 2021, harga saham Emtek di pasar modal mengalami kenaikan secara kumulatif sebesar 5,28% menjadi Rp 2.390 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (21/4).

Saham Emtek sempat menyentuh harga tertinggi pada 15 April 2021 senilai Rp 2.550 per saham. Namun, setelah itu harganya selalu ditutup turun hingga hari ini.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, penurunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menjadi kesempatan investor untuk melakukan akumulasi beli. Pasalnya, saham ini memiliki masa depan yang cerah untuk jangka panjang.

Menurut Nico, selain fundamental yang bagus, masuknya Grab sebagai investor menambah sentimen positif pada saham berkode EMTK tersebut. Pasalnya penetrasi digital di Indonesia terus berkembang seiring dengan bonus demografi penduduk sehingga bisnis digital bisa booming.

"Makanya kehadiran Grab dan perusahaan digital merupakan peluang bisnis bagus dan menjadi salah satu titik balik bangsa ini masuk ke reformasi digital," kata Nico kepada Katadata.co.id, Rabu (21/4).

Koreksi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, disebabkan penjualan oleh pelaku pasar saham untuk mengantongi keuntungan atas kenaikan yang sudah terjadi pada saham ini. "Satu sisi ini menjadi momen bagus karena ada kesempatan melakukan akumulasi beli," kata Nico.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin