PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencetak laba bersih pada tahun lalu mencapai Rp 3,03 triliun, tumbuh 38,42% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,19 triliun. Performa laba bersih ini antara lain ditopang penyaluran pembiayaan yang tumbuh 9,32% mencapai Rp 171,29 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan perseroan terutama didorong oleh segmen konsumer yang mencapai 19,99% dari Rp 68,61 triliun pada 2020 menjadi Rp 82,33 triliun. Sementara pembiayaan gadi emas tumbuh 12,99%, mikro 12,77%, dan komersial 6,86%
"Berkat pertumbuhan laba yang baik, alhamdulillah zakat BSI bisa mencapai Rp 102 miliar. Posisi NPF nett juga terjaga 0,87%," kata Hery dalam konferensi pers, Rabu (2/2).
BSI juga mencatatkan kinerja dana pihak ketiga yang tumbuh lebih tinggi pada tahun lalu mencapai 11,2% menjadi Rp 233,25 triliun. Kinerja DPK, antara lain didorong oleh pertumbuhan tabungan yang mencapai 12,48% mencapai Rp 99,37 triliun. Tabungan wadiah tumbuh 15,3% dari Rp 29,57 triliun menjadi Rp 34,10 triliun, sedangkan tabungan Mudharabah tumbuh 11,60% dari Rp 58,49 triliun menjadi Rp 65,27 triliun.
Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pertumbuhan dana murah mendorong tingkat biaya dana perusahaan terjaga pada kisaran 2,03%. Di sisi lain, merger berdampak pada beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BSI menurun dari 84,61% menjadi 80,46%.
"BSI menjadi salah satu bank yang paling kuat dalam hal bisnis tabungan di Indonesia, ini menjadi hal yang sangat positif untuk perkembangan bisnis BSI ke depan," kata dia.
Ia meyakini pembiayaan perusahaan akan kembali tumbuh pada tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi. Namun, BSI mematok target pertumbuhan pembiayaan tahun ini lebih rendah sebesar 7% hingga 7,5%.
Adapun beberapa sektor yang akan menjadi prioritas penyaluran pembiayaan Bank Syariah Indonesia (BRIS) di tahun ini adalah infrastruktur, sektor energi dan non energi. Sektor kesehatan, meliputi rumah sakit dan ekosistemnya. Selain itu, sektor pangan, teknologi informasi, hingga di sektor pendidikan.