IHSG Diprediksi Menguat, Saham Sektor Energi dan Tambang Jadi Pilihan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022).
Penulis: Lavinda
25/2/2022, 15.57 WIB

Selain itu, Lionel mengatakan pelaku pasar juga perlu memperhatikan obligasi Indonesia yang semakin menarik karena selisih (gap) rate of return Indeks Obligasi Pemerintah (ICBI) melebar terhadap pasar obligasi negara berkembang.

Rate of return ICBI saat ini semakin melebar terhadap Indeks Obligasi Negara Berkembang (EMBI) menjadi 23,5% pada 23 Februari dari sebelumnya 21,9% pada 18 Februari.

Dari sisi analisis teknikal, M. Alfatih, Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas, menilai koreksi IHSG yang terjadi kemarin tidak bertahan lama karena indeks masih berada di dalam pola tren kenaikan (uptrend).

"IHSG masih dapat menguat hingga 7.000 dalam jangka pendek," ujarnya.

Dia mengatakan ketika terkoreksi kemarin, IHSG masih bertahan di support pada level 6.800-6.750.

Dalam jangka menengah, dari total emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa (top 50 market cap), 63% bobot masih memiliki pola uptrend, sedangkan akibat penurunan kemarin bobot hanya berkurang 0,8%.

Halaman: