Minim Sentimen, IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). IHSG pada perdagangan menjelang libur cuti lebaran 2021 ditutup melemah 37,44 poin atau 0,6 persen ke level 5.938,35.
20/4/2022, 05.53 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah ke level 7101 – 7277 pada perdagangan hari ini (20/4). Namun, analis merekomendasikan saham perbankan.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat kembali ke rentang konsolidasi wajar, setelah upaya menggeser resisten ke level positif belum berhasil.

Hal itu karena minimnya sentimen dan perlambatan roda perekonomian. Alhasil, belum ada pendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

"Namun, momentum fluktuatif harga yang terjadi dalam pergerakan IHSG masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (20/4).

William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memperkirakan, IHSG berpeluang melemah lagi meskipun masih ditutup di atas garis MA-10 sebagai support dinamis. Indeks memang ditutup melemah 1,05% ke level 7.199,232 pada akhir perdagangan kemarin (19/4).

IHSG diperkirakan menguji support di 7.150 pada hari ini. Pelemahan di bawah level ini dinilai akan membuka jalan menuju 7.085.

Ivan memprediksi, titik resistance IHSG hari ini ada di posisi  7.310, 7.356 dan 7.381. Sedangkan titik support di level 7.180, 7.150 dan 7.085.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika terus melemah, harga bakal terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada BBRI di rentang harga 4.450 - 4.530. Selama harga tetap ditutup di atas 4.520, maka akan ada peluang bagi BBRI rebound dan mulai membentuk wave (iii).

Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di rentang harga 1.575 - 1.600. BBTN akan menguji support terdekat di 1.590 berdasarkan analisis Fibonacci. Jika harga penutupan harian tetap di 1.590 atau lebih, maka BBTN diperkirakan mengalami rebound.

Selain itu, aksi buy on weakness direkomendasikan untuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di rentang harga 5.925 - 6.025 dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 7.400 - 7.500.

Terakhir, Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT United Tractors Tbk (UNTR) di rentang harga 28.200 - 29.000.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi