Awal 2022, Pendapatan Konsolidasi Telkom Tembus Rp35,2 Triliun

Telkom
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
10/5/2022, 12.58 WIB

Telkomsel memperkenalkan PT Telkomsel Ekosistem Digital (dengan identitas brand perusahaan: INDICO). Perusahaan ini menjadi digital powerhouse dengan fokus utama meningkatkan inovasi digital yang customer-centric, menawarkan produk dan layanan di sektor bisnis digital, melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler.

INDICO diposisikan sebagai holding company yang berdiri sebagai company's digital initiative enabler and orchestrator.

Pada tahap awal pengembangan akan mengawal tiga anak perusahaan dari portofolio bisnis vertikal Telkomsel yang sedang berkembang di sektor digital, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo.

Portofolio tersebut akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.

Hingga Maret 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp4,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen YoY, dengan layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.

Sejalan dengan strategi utama 2022, pada April 2022 Telkom telah mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usaha langsung. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B IT Service Leader Company.

Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp3,9 triliun atau meningkat 16 persen YoY yang terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 21,5 persen YoY dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 28,8 persen dan 33,9 persen.

Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,1 persen dan 24,6 persen, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan value untuk shareholder. Mitratel terus melakukan pengembangan portofolio bisnis fiber optic untuk memperkuat bisnis menara yang dikelolanya.

Selanjutnya data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan.

Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center. Adapun Hyperscale Data Center diperkirakan akan beroperasi mulai kuartal kedua 2022, seiring dengan potensi bisnis data center yang terus meningkat.

Untuk memperkuat portofolio perusahaan, mempercepat proses transformasi, dan meningkatkan kapabilitas digital, belum lama ini Telkom menjalin kerja sama strategis salah satunya dengan Microsoft.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis Telkom, khususnya di ranah platform digital dan layanan digital. Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan aset infrastruktur Hyperscale Data Center Telkom untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, Telkom telah menggunakan belanja modal sebesar Rp5,7 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan.

Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan.

Halaman: