Bukit Asam Tebar Dividen dari 100% Laba Bersih Rp7,9 Triliun

www.ptba.co.id
Bukit Asam
Penulis: Syahrizal Sidik
24/5/2022, 19.08 WIB

 

Emiten pertambangan batu bara BUMN, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menyepakati pembagian dividen senilai Rp 7,9 triliun untuk tahun buku 2021.

Besaran dividen yang dibagikan itu merupakan seluruh laba bersih perseroan sepanjang tahun 2021. Pembagian dividen itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa ini (24/5).

Selain menetapkan pembagian dividen perusahaan, emiten anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID ini juga menyetujui pengesahan laporan tahunan berikut penetapan gaji dan tantiem untuk direksi dan komisaris perusahaan.

"Dalam RUPS ini para pemegang saham juga menyetujui tidak adanya usulan perubahan susunan pengurus perseroan," ungkap Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Apollonius Andwie, dalam keterangan persnya, Selasa (24/5).

Pada 2021, perusahaan dengan kode saham PTBA tersebut membukukan perolelan laba bersih Rp 7,91 triliun atau meroket 231% dari capaian untung bersih tahun sebelumnya Rp 2,39 triliun.

Apollonius mengatakan, pencapaian tersebut didukung oleh kinerja operasional yang solid sepanjang 2021, seiring pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan batu bara.

Pendapatan usaha sepanjang tahun lalu meningkat 69% menjadi Rp 29,26 triliun dari raihan omzet 2020 sebesar Rp 17,33 triliun. Seiring dengan pencapaian tersebut, perseroan mencatat kenaikan aset sekitar 50% dari Rp 24,06 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp 36,12 triliun sampai akhir 2021.

"Laba bersih ini sekaligus menjadi capaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi," katanya.

Tahun lalu, PTBA mencatatkan produksi batu bara sebanyak 30 juta ton dengan angkutan kereta api 25,4 juta ton dan penjualan batu bara 28,4 juta ton.

Hingga 31 Desember 2021, harga batu bara juga menunjukkan penguatan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan rata-rata harga batu bara indeks Newcastle US$ 137,28 per ton dan indeks harga batu bara thermal Indonesia (Indonesian Coal Index/ICI) dengan rata-rata US$ 95,05 per ton. Di sisi lain, perusahaan juga menjalankan strategi efisiensi melalui pengelolaan biaya yang optimal di setiap lini usaha.