Ratu Elizabeth Wafat, Indeks Bursa Inggris di Zona Hijau Akhir Pekan

ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville
Ratu Elizabeth terlihat menjelang pemberian Queen's Speech dalam State Opening of Parliament (Pembukaan Parlemen Negara) di London, Inggris, Senin (14/10/2019).
Penulis: Lavinda
10/9/2022, 16.23 WIB

“Kematian ibuku tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya,” kata raja baru, putra sulung Ratu Elizabeth, Pangeran Charles, yang akan naik takhta menjadi raja Inggris yang baru, dikutip Reuters.

“Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang Penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia,” kata pria berusia 73 tahun itu dalam sebuah pernyataan.

Berita bahwa kesehatan ratu memburuk muncul tak lama setelah pada Kamis (8/9) siang waktu setempat ketika dokternya mengatakan, Ratu Elizabeth berada di bawah pengawasan medis. Hal ini mendorong seluruh anggtoa keluarga kerajaan untuk bergegas ke Skotlandia untuk berada di sisinya.

Ribuan orang berkumpul di luar Istana Buckingham, di pusat kota London, dan suasana hening ketika bendera diturunkan menjadi setengah tiang.

Kerumunan melonjak ke gerbang saat pemberitahuan yang mengumumkan kematian satu-satunya pemimpin monarki yang paling banyak dikenal orang Inggris ditempelkan di gerbang besi hitam.

Pejabat kerajaan mengatakan Raja Charles III dan istrinya Camilla, Permaisuri, akan tetap berada di Kastil Balmoral, tempat sang ratu meninggal, sebelum kembali ke London pada hari Jumat, ketika dia diharapkan untuk berpidato di depan bangsa dan bertemu dengan Perdana Menteri Liz Truss. Rincian pemakaman belum dikonfirmasi.

Setelah kematian Elizabeth, Charles secara otomatis menjadi raja Inggris dan kepala negara dari 14 kerajaan lain termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

Halaman: