Saham Batu Bara Kompak Menguat Usai Cina Cabut Larangan Australia

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ilustrasi. Saham batu bara kompak menguat pada perdagangan Jumat ini setelah Cina mulai melonggarkan kebijakan ekspor batu bara dari Australia.
Penulis: Syahrizal Sidik
13/1/2023, 14.58 WIB

Juan menilai, emiten tambang batu bara dengan eksposur besar ke Negeri Tirai Bambu akan terdampak. Seperti ITMG memiliki eksposur terbesar ke pasar Cina sebesar 31%, diikuti oleh ADRO dan PTBA masing-masing sebesar 11% dan 4%. Sekadar gambaran, saat larangan ekspor batu bara Australia berlaku, Indonesia dan Rusia menguasai sebesar 63% pangsa pasar batu bara di Cina dari sebelumnya hanya 47%. 

"Kami melihat persaingan langsung ITMG dengan batu bara termal Australia. Namun, kami perkirakan dampaknya kecil terhadap kinerja perusahaan," ujarnya.  

Pasalnya, dari sisi harga, batu bara termal asal Negeri Kanguru terbilang mahal, sehingga tidak sekompetitif harga batu bara asal Indonesia. 

Kedua, ada potensi pasokan yang lebih rendah dari Australia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena pemasok Australia telah menjajaki pasar alternatif selama dua tahun terakhir. 

Sedangkan untuk ADRO, Mirae melihat batu bara termal Australia tidak menjadi ancaman langsung karena perbedaan LCV batu bara. Khusus pada sektor batu bara, Mirae Asset tetap mempertahankan rekomendasi netral. 

Halaman: