Transaksi dan Jumlah Investor Kripto di Januari Merosot Tajam

Unsplash/Executium
Ilustrasi mata uang crypto
Penulis: Lona Olavia
22/2/2023, 14.46 WIB

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, transaksi kripto bulan Januari 2023 hanya mencapai Rp 12,1 triliun. Jumlah ini turun tajam dari rata-rata transaksi kripto bulanan pada 2022 yang sebesar Rp 25,5 triliun. 

Sejalan dengan itu, jumlah pelanggan terdaftar aset kripto juga mengalami penurunan. Pada Januari 2023 ada 16,9 juta pelanggan. Penambahan jumlah pelanggan tersebut sebanyak 163.289 atau lebih rendah dari rata-rata penambahan jumlah pelanggan bulanan 2022 yang sebanyak 457.595 orang.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Tirta Karma Senjaya mengatakan, transaksi kripto turun tajam sejalan dengan nilai aset kripto yang melemah.

“Nilai aset kriptonya juga pada turun merah, berdarah di Januari. Baru ada naik Februari ini,” katanya kepada Katadata, Rabu (22/2).

Namun kembali meningkatnya harga koin-koin papan atas kripto maka ia meyakini jumlah transaksi akan kembali meningkat.

“Sekarang harganya masih naik turun, tapi rata-rata sedang naik harganya seperti Bitcoin, Ethereum, BNB, dan sebagainya. Jumlah transaksi juga nanti akan mengikuti,” kata Tirta.

Pada akhir tahun 2022, nilai transaksi kripto tercatat sebesar Rp 306,4 triliun. Angkanya menurun 64,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 858,7 triliun. Sedangkan jumlah investor aset kripto di Tanah Air tahun  lalu sebanyak 17 juta, meningkat dari total nasabah  pada  2021  yang  hanya 11  juta. 

Halaman: